Upaya penyelamatan terumbu karang.....

Sunscreen” Atmosfer Buatan,
Tidak Efeketif Menyelamatkan Terumbu Karang




(Science Daily). Rencana darurat untuk menghindari pemanasan global dengan membuat pelindung buatan untuk bumi dari cahaya matahari kemungkinan dapat menurunkan suhu bumi beberapa derajat, tetapi solusi “geoengeneerig” seperti ini hanya akan memberikan sedikit pengaruh positif untuk menghambat pengasaman (bertambahnya keasaman) laut yang mengancam terumbu karang dan biota laut lainnya, demikian kajian terbaru di jurnal Geophysical Research Letters. Sumber pengasaman ini adalah karbon dioksida, yang bahkan dalam suhu dingin akan tetap diserap oleh air laut dan menyebabkan kondisi asam.


“Akan ada penurunan kecil dalam masalah ini, karena tanaman diharapkan akan dapat tumbuh lebih baik dalam kondisi CO2 yang tinggi, tetapi dunia akan menjadi dingin” kata Ken Caldeira dari Departemen Ekologi Dunia Institut Carneige, co-penulis dalam bidang yang diketuai Damon Matthews dari Universitas Concordia Kanada dan Geokimia dari Carneige, Long Cao. Dalam skenariao ini , tanaman darat dan tanah akan menahan karbon sehingga hanya sedikit yang menuju laut. “ Bagaimanapun juga, perluasan biosfer darat tidak mampu membuat perubahan besar meskipun sedikit membantu penurunan aktifitas pengasaman laut.”

Telah menjadi perdebatan yang luas mengenai usulan ”geoengeneering” yang menginjeksikan sesuatu partikel kecil yang dapat memantulkan partikel pada bagian atas atmosfer. Partikel ini akan membelokan cahaya matahari sebelum menyentuh bumi, sehingga menurunkan temperatur global sebagaimana yang terjadi pada debu vulkanik dari Gunung Pinatuho yang diikuti ledakan yang memblok cahaya matahari pada tahun 1991. Tetapi kritik dan peringatan terus mengalir memperingatkan adanya perkiraan perubahan pola hujan, perusakan lapisan ozon, atau efek tak terduga lainnya.

Hingga hasil studi studi terbaru dengan menggunakan permodelan program komputer dari sistem iklim dan biosfer bumi untuk menstimulasi efek ”geoengeneering” pada iklim dan kimia laut, potensi akibat yang dapat muncul seperti kemungkinan pengaruh pengasaman laut tidak pernah dikalkulasi. Dalam simulasi ini, pengurangan cahaya akan mendinginkan planet seperti yang diharapkan dan juga mengurangi naiknya karbon dioksida ke atmosfer dan semakin banyak karbon yang diserap tanah. Tetapi perubahan tipis tidak cukup untuk mengurangi pengasaman laut.

Pengasaman laut bersama pemanasan global merupakan ancaman utama bagi ekosistem laut, terutama terumbu karang, yang butuh mineral untuk tumbuh. Meningkatnya jumlah karbon dioksida membuat air laut semakin asam, menyebabkan kejenuhan mineral menurun. Penemuan terbaru menunjukkan indikasi emisi karbon dioksida yang terus-menerus meningkat akan menyebabkan terumbu karang akan hilang dalam beberapa dekade, menempatkan keberadaan ekosistem ini dalam ancaman kepunahan yang tinggi.

Minimnya efek geoengeneering pada pengasaman laut menambah faktor lain yang memperdebatkan kelayakannya terkait kemungkinan kerusakan sistem iklim. Beberapa peneliti melihat geoengeneering sebagai kemungkinan tepat sebagai respon terhadap efek negatif perubahan iklim yang diakibatkan meningkatnya emisi dari efek rumah kaca. Beberapa orang melihatnya sebagai hal sembrono dikaitkan dengan kekompleksan planet dan akhirnya merubah sistem iklim ke arah yang lebih buruk.

“Geoengeneering datang membawa bermacam-macam risiko,” kata Caldiera.” Penting bagi kita untuk mempelajari secara utuh dan menyeluruh semua risiko dan implikasinya.” Ia menyebutkan bahwa pengurangan besar-besaran pada emisi oleh aktifitas manusia berupa karbon dioksida sebagai cara paling efektif dan aman melawan krisis lingkungan global.” Salah satu alasan terbaik memilih reduksi pembuangan CO2 dibandingkan geoengeneering adalah reduksi pembuangan CO2 akan melindungi laut dari ancaman pengasaman alut, sedangkan opsi geoengeenering tidak.”

Sumber :
Science Daily June 26, 2009

Pemikiran tentang :

1 Tanggapan Teman ?:

Posting Komentar

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Arsip Blog

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.