Asal Usul MIGAS ?





PENGERTIAN DASAR PETROLEUM
(MIGAS)

Oleh : Arif Eka Rahmanto

Asal - usul Minyak Bumi dan gas alam berasal dari binatang - binatang laut yang kecil atau pun besar hidup dilaut dangkal yang selanjutnya mati dan kemudian terendapkan, sehingga dalam kurun waktu yang lama akan tertutup oleh lapisan yang tebal. Karena pengaruh waktu, tekanan, temperature yang Tinggi. endapan makhluk hidup tersebut berubah menjadi Petroleum ( minyak bumi ) MIGAS.

Edapan MIGAS dapat di gambarkan sebagai : Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).

Suatu perangkap dapat mengandung:

  • Minyak, gas, dan air
  • Minyak dan air
  • Gas dan air
Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu perangkap dan berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut “associated gas” sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut “non-associated gas”. Dari penjelasan diatas maka dapat di rumuskan menjadi beberapa tiory. Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi.
  1. Teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”.
  2. Teori “anorganik”.
  3. Teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya.
Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.

Dapat kita ilustrasikan atau gambarkan : (Gambar Ilustrasi ini didapat dari
(curahanhaticurhat.blogspot.com))

Gambar 1 Makhluk hidup


Gambar 2 Mulai terjadi proses pengendapan
dan proses perubahan kimiawi

Gambar 3 Perubahan kimiawai akibat proses
Temperatur dan Tekanan

Gambar 4 Proses akhir dari perjalanan MIGAS sehingga
Migas Migrasi dan terakumulasi
pada sebuah Trap

Dari ilustrasi menarik diatas maka dapat di jelaskan secara detail tentang gambaran gambaran tersebut.
Secara Kimiawi

Migas adalah : campuran senyawa hidrokarbon yang multikomponen. Migas dapat berupa campuran senyawa hidrocarbon paraffinic, napthecnic, atau aromatic ( sangat jarang ). Contoh campuran senyawa paraffinic yang memiliki komponen utama yaitu : Unsur Carbon ( C ) dan Hidrogen ( H ), dengan rumus umum senyawa : CnH2n+2.

Beberapa dari jenis golongan paraffinic adalah Methana ( CH4 ), Ethana ( C2H6 ), Propana ( C3H8), Butana ( C4H10), Pentana ( C5H12 ), Hexana ( C6H14 ), Heptana ( C7H16). Tetapi selai itu terdapat unsur Impuritis atau unsur yang terikut yaitu : Karbon dioksida (CO2), Nitrogen ( N2 ). Hidrogen sulfida ( H2S ). Dari unsur diatas dapat di kelompokan lagi menjadi :

1. Unsur Gas terdiri dari : C1 - C4
2. Unsur Liquid terdiri dari : C5 - C17
3. Unsur padatan : C18 keatas

Minyak Mentah

Yaitu : campuran yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon di golongkan parafin, naptena, aromatic, serta impuritis. Minyak mentah setiap lapangan sumur memiliki derajat yang berbeda beda dan kualitas yang berbeda pula tergantung kondisi tempat MIGAS terbentuk.

Presentase Berat Unsur Minyak Mentah

Unsur Presen berat (%)

1. Carbon 84-87
2. Hidrogen 11-14
3. Belerang 0,06 - 2,0
4. Nitrogen 0,1-0,2
5. Oksigen 0,1-2,0

Secara garis besar minyak bumi dapat di rumuskan menurut sifat kimianya yaitu :


1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus

Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal paraffin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek.
Contoh : CH3 – CH3 dan CH3 – CH2 – CH3
etana propana

2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik

Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena (CnH2n), tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan tunggal seperti alkana) dan membentuk struktur cincin.

Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.

3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.


4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

Gas Alam

Terdiri dari golongan parafin yang mudah menguap C1 - C4. Dapat digolongkan beberpa bentuk yaitu :

1. Sweat Gas : Gas alam yang tidak/ sedikit mengandung H2S
2. Sour Gas : Gas alam yang mengamdung H2S dalam jumlah besar ( bersifat korosif).
3. Dry Gas : Gas alam Yang hanya mengandung Hidrokarbon ringan.
4. Wet Gas : Gas yang banyak mengandung Hidrokarbon berat.

Gas alam sebagian besar terdiri dari metana. Indonesia adalah salah satu penghasil utama gas alam terutama dari ladang gas Bontang (Kalimantan) dan ladang gas Arun (Aceh). Gas alam dihasilkan dari sumur-sumur bor. Untuk mempermudah transportasi gas alam dicairkan yang disebut LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam terutama digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, maupun pemanas ruangan waktu musim dingin. Disamping itu, gas alam juga berfungsi sebagai sumber hydrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.


Trap ( perangkap )

Setelah kita mengulas beberapa pandangan tentang asal usul minyak bumi maka ppada bagian ini kita coba untu membahas tentang Perangkap ( Trap ) MIGAS yang merupakan cikal bakal dilakukanya suatu proses Explorasi MIGAS.
Hal ini sama dengan minyak bumi, sebelum minyak terjebak maka kita perlu element atau unsur dan proses pembentuk minyak dan gas bumi.


Perangkap atau trap dapat dibagi menjadi 5 bagian. Yaitu :

1. Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak kandungan material organik seperti batu gamping.

2. Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.

3. Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain sangat rapat.

4. Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.

5. Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk dapat berkumpul.



gambar Bentuk Bentuk trap

Bagaimana Proses minyak Bumi dan Gas terbentuk

secara sistematis

Proses pembentukan minyak bumi ada 5 tahap yang dapat kita susun secara sistematis dengan memasukan unsur unsur materi yang telah kita bahas diatas.

Adapun 5 prosesnya, Yaitu :

1. Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.

2. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.

3. Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.

4. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).

5. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.


Setelah kita mengetahui dasar Tentang asal usul petroleum maka diharapkan mendapat pandangan tentang MIGAS dengan baik dan benar. Yang tentunya materi ini hanya sebagai pandangan awal saja masih banyak materi yang digunakan untuk melakukan explorasi MIGAS


Sumber :

1. Sumantri. R. Buku Pelajaran Teknik Resevoir. Fakultas Technology Kebumian dan Energy. Universitas Trisakti. Jakarta. 1998.
2. Craft. B.C, And M.F Hawkins. Applied Petroleuom Resevoir Engineering.Loisiana State University. America. 1959
3. Sutresna, Nana. 2006. Cerdas Belajar Kimia. Bandung : Grafindo.
4. AAPG – www.aapg.org

5. Magoon
, LB, and WG Dow, 1994, The petroleum system

Pemikiran tentang :

1 Tanggapan Teman ?:

  1. Benagustian mengatakan...:

    izin kopas mas bro! :D

Posting Komentar

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Arsip Blog

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.