(MIGAS)
Suatu perangkap dapat mengandung:
- Minyak, gas, dan air
- Minyak dan air
- Gas dan air
- Teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”.
- Teori “anorganik”.
- Teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya.
Dapat kita ilustrasikan atau gambarkan : (Gambar Ilustrasi ini didapat dari
(curahanhaticurhat.blogspot.com))
dan proses perubahan kimiawi
Gambar 3 Perubahan kimiawai akibat proses
Temperatur dan Tekanan
Migas Migrasi dan terakumulasi
pada sebuah Trap
3. Unsur padatan : C18 keatas
Presentase Berat Unsur Minyak Mentah
Unsur Presen berat (%)
1. Carbon 84-87
2. Hidrogen 11-14
3. Belerang 0,06 - 2,0
4. Nitrogen 0,1-0,2
5. Oksigen 0,1-2,0
Secara garis besar minyak bumi dapat di rumuskan menurut sifat kimianya yaitu :
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal paraffin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek.
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Gas Alam
Terdiri dari golongan parafin yang mudah menguap C1 - C4. Dapat digolongkan beberpa bentuk yaitu :
1. Sweat Gas : Gas alam yang tidak/ sedikit mengandung H2S
4. Wet Gas : Gas yang banyak mengandung Hidrokarbon berat.
Perangkap atau trap dapat dibagi menjadi 5 bagian. Yaitu :
1. Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak kandungan material organik seperti batu gamping.
2. Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
3. Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain sangat rapat.
4. Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.
5. Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk dapat berkumpul.
Bagaimana Proses minyak Bumi dan Gas terbentuk
secara sistematis
Proses pembentukan minyak bumi ada 5 tahap yang dapat kita susun secara sistematis dengan memasukan unsur unsur materi yang telah kita bahas diatas.
Adapun 5 prosesnya, Yaitu :
1. Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.
2. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
3. Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
4. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).
5. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.
Setelah kita mengetahui dasar Tentang asal usul petroleum maka diharapkan mendapat pandangan tentang MIGAS dengan baik dan benar. Yang tentunya materi ini hanya sebagai pandangan awal saja masih banyak materi yang digunakan untuk melakukan explorasi MIGAS
Sumber :
1. Sumantri. R. Buku Pelajaran Teknik Resevoir. Fakultas Technology Kebumian dan Energy. Universitas Trisakti. Jakarta. 1998.
2. Craft. B.C, And M.F Hawkins. Applied Petroleuom Resevoir Engineering.Loisiana State University. America. 1959
3. Sutresna, Nana. 2006. Cerdas Belajar Kimia. Bandung : Grafindo.
4. AAPG – www.aapg.org
5. Magoon, LB, and WG Dow, 1994, The petroleum system
1 Tanggapan Teman ?:
izin kopas mas bro! :D
Posting Komentar