Ketegasan demi lingkungan hidup....

Merusak Terumbu Karang di Hawai, Harus Membayar 4 Milyar!



Berpikir dua kali untuk aktifitas Anda yang berpotensi merusak terumbu karang di Hawai. Sebuan perusahaan perjalanan di Maui harus membayar $400.000 (sekitar Rp 4 milyar, kurs 10.000/1$) akibat menghancurkan 1.200 koloni karang ketika salah satu kapalnya berlabuh di Molokini, sebuah aeral terumbu karang yang terkenal sebagai salah satu lokasi penyelaman terkenal di Hawai. Sebuah operator perjalanan lainnya juga ternacam hukuman karena menggunakan jangkar secara illegal di Terumbu Maui. Bahkan U.S Navy juga tidak luput, aktifitas militer salah satu kapalnya berujung ancaman tuntutan karena merusak terumbu karang saat berlabuh di Pearl Hourbour, Februari.Hukuman tersebut dikeluarkan sejak dua tahun lalu sebagai bagian dari usaha untuk memberi efek jera pada siapa saja yang merusak sumberdaya yang sangat penting bagi lingkungan Hawai dan pariwisata di Hawai, Industri no 1 bagi negara bagian ini.

“Orang harus lebih peduli lagi dengan terumbu karang, karena bila perusakan terus terjadi, maka terumbu karang akan hilang dari Hawai” kata Laura Thielen, pimpinan dari Dewan Negara untuk Sumberdaya Alam dan Darat, ” Kita harus melakukan tindakan yang kuat atau semua akan terlambat” ia mengingatkan.

Hawai adalah rumah bagi 84% dari semua karang dibawah wilayah Amerika Serikat. Sekitar 15% karang AS berada di perairan utama Hawai, sedang 69% sisanya berada di Barat Laut kepulauan Hawai, sebuah komplek atol yang diresmikan sebagai monumen nasional oleh presiden George W.Bush.

Terumbu karang telah menjadi salah satu pendorong industri pariwisata di Hawai dan menghidupi sekian banyak industri selam. Para ahli menyebutkan bahwa terumbu karang di Hawai, terutama atol,dalam kondisi yang baik. Namun letaknya yang dekat dengan populasi menyebabkan, terumbu karang ini menjadi sangat rentan terhadap sedimentasi, run-off, penangkapan berlebih dan ledakan populasi alga. Pengguna jasa laut yang tidak peduli, dapat memusnahkan karang yang berusia 500an tahun ini hanya dalam 5 menit,tentunya merupakan ancaman lainnya.

“Mungkin kerusakan ini terlihat sedikit bila dilihat per orang, namun akan sangat besar jika kerusakan ini dikumpulkan menjadi satu” kata Richard Richmond salah satu ahli terumbu karang dari Universitas Hawai. Kuulei Rogers dari Hawaii Institute of Marine Biology menyebutkan karang yang menghadapi banyak ancaman seperti ini akan membuatnya rentan dan sulit pulih dari bahaya yang lebih besar yaitu pemanasan global dan peningkatan kadar karbon dioksida.

“Hal ini serupa pada manusia, seorang yang kondisinya tidak fit, akan lebih terancam kematian dibandingkan orang yang sehat bila terjadi serangan penyakit,” Rodgers menjelaskan.

Penalti pertama yang dikeluarkan oleh negara bagian ini terjadi pada Juni 2007, ketika sebuah operator perjalanan di Lahaina merusak 11 spesimen karang dan memasuki kawasan perlindungan alam secara ilegal dan harus membayar $7.300. Berikut catatan-catatan lainnya :

Maui Snorkel Charters harus membayar $396.000 karena merusak terumbu karang di Molokini. Biaya tersebut untuk perbaikan terumbu karang di lokasi tersebut.

US NAVY harus membayar $7 juta untuk restorasi terumbu karang, termasuk perbaikan substrat 5000 koloni karang yang rusak.

Florida yang hanya memiliki 2% terumbu karang di wilayah AS, juga akan mengaplikasikan aturan serupa.

Tori Cullins, co-owner dai Wild Side Specialty Tours di Waianae mendukung hal tersebut, ” Selama kamu tidak menghajar kantong (uang) orang tersebut, saya pikir tindakan apapun tidak akan terlalu berarti”.

Sebuah pelajaran berharga bagi usaha pelestarian di Indonesia.

Diterjemahkan dari The Jakarta Post. Agustus 2009

Pemikiran tentang :

0 Tanggapan Teman ?:

Posting Komentar

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.