Kamis, Juni 25, 2009 |
0
Tanggapan Teman ?
TANYA KENAPA ?
I.Kenapa Sabar dan Iklas lebih untuk Pemimpin.
Silakan bayangkan jika pemimpin tidak sabar maka bukan tidak mungkin ia akan menjadi sangat tirani. Siapapun akan disapunya siapun tidak akan didengarnya dalam waktu yang cukup karena ia merasa bahwa ia lah yang paling tahu dan jika seseorang mengambil inti pembicaraan maka proses pembicaraannya bisa putus langsung. Pemimpin yang tidak sabar tidak akan mendengarkan rakyatnya bicara karena dalam pikirannya rakyatlah yang harus mendengarkan isi pikirannya dan melaksanakannya. Begitu terus dimana mana, mereka lupa rakyat nonton tv dimana pemimpinnya bicara sehingga rakyat merasa isi pembicaraan para pemimpinnya basi. Sebaliknya para pemimpin menganggap bahwa rakyatnya bodoh sehingga rakyat bukan hanya harus terus menerus dicekoki pikiran dan desakan para pemimpinnya karena jika perlu harus dipaksanya.
Ketika pemimpin tidak sabar maka tidak ada waktu untuk rakyatnya malahan ia lah selalu meminta rakyat selalu menyediakan waktu, hati , tenaga bahkan dan untuk para pemimpin dan arahan pemimpinnya. Belum lagi rakyat minta bantuan dan hartanya termasuk jika jiwanya ketika negaranya membutuhkannya. Pemimpin seperti ini sudah pasti hanya akan memberikan permen dan janji saja.
Kemudian ketika pemimpin seperti ini juga tidak iklas maka hampir pasti semuanya dikeruk dan sudah pasti kerusakan pada negaranya yang akan terjadi.
Dengan paparan sederhana ini maka pemimpin harus sabar untuk mulai mendengar dan menjawab serta meberikan solusi permasalahan yang ada disetiap daerah yang didapatnya dari proses paparan tokoh masyarakat disetiap daerah yang dikunjunginya. Pemimpin jangan hanya menjadi seperti tape kaset rusak yang hanya memutar berulang ulang konsep yang juga pada kenyataannya bukan atas dasar ideanya , apalagi yang dibuatkannya bahkan kadang kadang tidak bisa menjelaskannya. Bukan karena soal kapabilitas tapi karena belum membaca konsep yang buat stafnya.
Pemimpin bukan hanya sabar mendengar tetapi merasakan penderitaan rakyatnya, bagaimana hanya mendengarkan beberapa menit nasib rakyatnya yang papa. Duafa dan penuh duka sudah tidak tahan padahal rakyatnya telah menjalini kesengsaraannya puluhan tahun dan bisa saja karena kebijakan pemerintahan yang keliru. Pemimpin harus mampu merasakan kegetiran nasib rakyatnya. Ketika rakyat memarahi pemimpinnya karena kebijakannya yang keliru mungkin itulah obat bagi dosa pemimpinnya tetapi ketika rakyatnya berbicara bohong dan fitnah maka jangan ragu masukan kedalam penjara dengan proses hukum yang jelas jangan memasukan prita kepenjara gara gara komplain pelayanan ruimah sakit dan ternyata ada indikasi grafity tapi mungkin ini issue saja masa gara gara kaya ginian hukum bisa dibeli padahal lagi zamannya penegakan Hukum.
Pemimpin juga harus iklas menerima kenyataan bahwa dunia bukan seperti yang dimpikannya dan pemimpin akan tahu bahwa ia adalah pemimpin besar ketika ia meninggalkan singgasananya. Tetapi pemimpin akan tahu bahwa ia keliru kontan ketika ia turun dari kekuasaannya apalagi jika diturunkan paksa oleh rakyatnya. Pada kondisi seperti ini pemimpin harus iklas dirinya dicaci maki bahkan dihukum terberat dalam rangka menegakan kembali hukum dan keadilan didalam negaranya. Sekali lagi jika memang ia, bersalah.
Menjadi pemimpin dizaman sekarang tidak lagi seperti raja pada zaman sebelum Demokrasi dijadikan model pengelolaan keadulatan rakyat. Oleh karenanya sangat keliru jika mengelola partai dan organisasi dizaman ini seperti dizaman dinasty.akibatnya asesoris yang digunakan pada zaman sekarang tetapi mental, sikap dan pola pikir masih zaman kerajaan. Dan yang parah dengan model begini yang paling bahaya ia akan mencari VOCnya, kelihatan bersih dan bersahaja padahal semuanya bisa luarbiasa. Jatah 2 menteri maka 25 miliiar, ada ejekan kabinet malam, jual aseet negara dll.
Rakyat bukan sejahtera malahan semakin sengsara bukannya tambah sejahtera, ini sekali lagi semoga Cuma hayalan dan dongengan saya supaya tidak terjadi.
II. Sebaliknya kenapa rakyat tidak boleh terlalu iklas dan Sabar.
Pada era money politik dan petugas gelap yang mempunyai kewenangan menetapkan anggota dewan yang terhormat dengan catatan tidak ketahuan dan lolos dari jerat hukum atau bisa mengakali UU maka semuanya intinya siapa yang pintar main maka ialah yang sukses. Menjadi wakil rakyat dan memimpin rakyat tidak lagi untuk kepentingan rakyatnya. Soal rakyatnya nanti marah disinilah seni mengatur supaya rakyat minimum ragu ragu dan tidak tahu bahwa wakilnya sebenarnya lebih mementingkan diri dan kelompok terutama modalnya supaya bisa menjadi laba. Dizaman dimana segala harus diperhitungkan sebagai investasi maka syah saja. Soalnya tidak melanggar hukum. Bagaimana dengan moral, moral itu khan adanya ketika berhadapan dengan keagamaan dan yang penting khan melakukannya dengan cara yang beretika. Kalau begitu dimana persoalannya? .
Persoalannya jika ini benar maka rakyat jika tidak hati hati saat ini telah menyerahkan diri kepada serigala ( FOX) dan itu lebih berbahaya dari pada kepada harimau atau singa. Singa dan harimau selalu sendiri sendiri dan bisa lebih terkendali bagaimana dengan serigala?.
Semua jika tidak hati hati akan habis dimakan serigala dan rakyat hanya akan bisa meratapi nasibnya sesuai cara nya masing masing. Dan ini semoga tidak terjadi.
Syarat yang paling utamanya adalah :
1. Segera berteriak jika ada ketidakadilan apakah dengan cara yang terbuka atau tersembunyi yang penting dapat dipertanggung jawabkan.
2. Tidak mau mengalah begiu saja ketika dijadikan korban oleh pemerintah dalam kasus apapun tetapi menuntuknya pertama menggunakan jalur hukum pertama kalinya baru kemudian jalur alternative.
3. Rakyat walaupun cape dan belum nyaman hidupnya tapi jangan sungkan dan lelah usul dan menyampaikan kebenaran serta yang seharusnya supaya negara ini semakin maju.
4. Rakyat jangan mimpi semua orang jaguar karena sudah pasti tidak mungkin begitu juga ingin sama sama miskin juga tidak mungkin jika kondisinya tidak luar biasa., alasannya setiap insan akan punya kreatifitas dan cara mencapai harapannya maksudnya rakyat juga jangan hanya mengeluh tetapi harus berbuat dan yang paling penting tidak membuat waktu dengan percuma apalagi membuat masalah.
5. Rakyat harus dibiasakan berdagang secara eleghan.dan jangan malu mulai berdagang dari yang paling sederhana kalau boleh jangan dagangin yang dilarang termasuk berdagang keimanan.
Oleh karenanya rakyat harus bisa mengaum dengan keras dan kalau bisa membuat bulu kuduk pemimpin bergetar jika ia merasa bersalah dan lututnya bergoyang kencang ketika pemimpin itu berdosa. Kalau tidak seperti diberita okezone
SEMARANG - Anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) M Riza Kurniawan (38), tertangkap tangan melakukan pesta shabu di Hotel Permata Hijau kamar 308 18 Juni lalu. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu pesta shabu bersama seorang polisi bernama Brigadir Yudhik Noviantoro (31).
Dalam gelar kasus siang ini, polisi memperlihatkan barang-barang yang disita berupa bong, pipet, korek api, shabu-shabu seberat 0,346 gram dan 2 butir viagra.
Kapolda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmojo menyatakan bahwa Riza pernah tersangkut kasus yang sama pada 2004 silam. "Saat itu dia telah dijatuhi hukuman. Dan kini kami akan memproses mereka berdua tanpa diskriminatif, " tegas Kapolda, di kantornya, Sabtu (20/6/2009).
Ngeri bukan dan banyak yang lebih dari ini sehingga. Kepastian bahwa Negara dan bangsa Indonesia dibawa kearah yang lebih baik haruslah lebih pasti.
Oleh karenanya rakyat harus sabar dan iklas ketika yang dilakukannya belum berhasil dan bermakna. Dan jangan marah serta mengaum kalau itu persoalannya sendiri.
Kemudian dengan kesabaran dan keiklasan maka akan memunculkan rasa bersyukur yang luar biasa. Rasa bersyukur ini sangat penting karena dengan bersyukur kreatifitas dan kesehatan akan tumbuh.
Rasa bersyukur akan menimbulkan energy yang luar biasa dan harus terus didialektikakan sehingga kesamaan akan rasa bersyukur semakin meluas dan menimbulkan kreatifitas baru, silaturahmi baru dan gerakan yang tanpa henti apakah dalam bentuk komunitas kecil atau komunitas yang lebih besar. Dan tentunya belum tentu harus dalam bentuk yang formal dengan focus sesuai kebutuhannya.
Organisasi Rakyat harus ditumbuhkan dimana mana tetapi bukan dalam bentuk hanya dalam kerangka idiologisasi tetapi harus sampai kepada yang suka terhadap life style dan hal lainnya yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari harinya.
Diharapkan kecerdasan masyarakat atas pengalaman berorganisasi tumbuh dengan menguatnya silaturahmi dan tolong menolong diantara masyarakat itu sendiri. Dalam konteks kehidupan di Indonesia , budaya tolong menolong ini sangat dominant sebagai landasan tegak berdirinya Republik Indonesia ini. Sudah pasti terlalu banyak keluarga dan tokoh masyarakat yang dalam kehidupan sehari harinya bekerja lebih banyak menolong orang lain termasuk keluarganya sebagai penompang keluarga besarnya. Dan hal ini jika disadari sebagai sistim penompang kemasyarakatan sambil menumbuhkan masyarakat yang lebih mandiri. Indonesia telah punya modal social yang perlu terus dikembangkan ini. Oleh karena jika rakyat harus mengaum dan marah juga harus dalam kerangka menjaga kehidupannya agar kehidupan berbangsanya semakin membaik sehingga rasa bersyukurnya tidak hilang.
III. Bagaimana Hubungan Rakyat dengan Pemimpinnya. Yang paling baik rakyat merindukan pemimpinnya dan pemimpin merindukan bertemu dengan rakyatnya. Ini terjadi jika tiada dusta diantara pemimpin dan rakyatnya. Pemimpin dan rakyatnya saling mengisi dan berbagi bukan saling menelikung dan menjebak serta menjerumuskan.
Pemimpin senang mendengarkan realitas yang disampaikan rakyatnya dan rakyat senang dengan pembuatan kebijakan yang dilakukan pemimpin demi solusi kehidupan rakyatnya., Pemimpin yang suka terus berwacana saja sangat tidak berguna dalam zaman seperti sekarang begitu juga rakyat yang hanya ingin memanfaatkan kedekatan dengan pemimpin juga sangat merusak sistim ketatanegaraan.
Pemimpin tidak suka rakyatnya dimasukan penjara dan menderita begitu juga rakyat tidak ingin membuat pemimpinnya hanya sasaran kemarahannya.
Birokrasi yang diciptakan pemimpin sehat bukan lagi karena naik pendapatannya tetapi mereka memang bagai lampu atau obor ditengah kegelapan sehingga rakyat tidak tersesat, begitu juga birokrasi tidak seperti api yang membakar dan merusakan kehidupan yang sebelumnya juga sudah ada akibat perubahan yang dilakukannya tetapi mendorong rakyat bergerak kearah yang lebih baik lagi dalam berkarya.
Hanya ini semua hanya ada dalam dunia ideal karena rakyat tidak pernah puas begitu juga pemimpin. Hanya ini sebaiknya dikembangkan menjadi semua walaupun tidak puas tetapi saling memuaskan dan membuat kepuasan dalam kehidupannya.
Dalam konteks pemilihan presiden seperti sekarang sebaiknya rakyat tegas kepada para calon pemimpinnya untuk tidak menerima suap apapun dari nya dan calon pemimpin pun sebaiknya tegas juga tidak menyuap rakyatnya dalam bentuk apapun, rakyat tidak bisa mengancam dan menekan pemimpinnya tetapi pemimpin bisa membuat rakyat tertekan dan terancam jika ia menggunakan kekuatannya. Disinilah juga aparatur Negara harus bertindak tegas menjaga agar hubungan keduanya terjaga dengan baik.
Apakah calon pemimpin tidak bisa melakukan tekanan kepada rakyatnya? Dalam kenyataannya sungguh naif jika mau jadi pemimpin kekuatanpun tidak punya walaupun sebaiknya begitu walaupun untuk saat ini diberbagai negara yang masih berkembang seperti Indonesia kenyataannya posisi tawar sang Pemimpin tidak akan kuat jika hanya berdasarkan gagasan , pikiran , program dan hal hal yang normative seperti seharusnya dalam berdemokrasi.
Dalam kondisi seperti ini sebenarnya sangat baik jika dibangun konsesus oleh bangsa Indoensia bahwa pemimpin 1009 s/d 2014 harus melakukan apa dan tidak boleh melakukan apa serta prioritas yang harus dilakukan para pemimpinnya.
Begitu juga jika lebih suerius lagi. Hanya jangan terlalu seuriuslah karena pada kenyataannya perubahan bangsa itu memang butuh waktu yang panjang walaupun dilakukan dengan sungguh sungguh dan sekuat tenaga sehingga yang paling penting adalah arah bangsa Indonesia selalu menuju kepada arah yang lebih baik.
Oleh karenanya dalam kerangka lebih memastikan arah perbaikan bangsa Indonesia maka kesabaran dan keiklasan para pemimpin sangat penting dalam mewujudkan cita cita berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD45, sedangkan kalaupun rakyat harus bersabar dan iklas lebih dalam rangka menekan para pemimpinnya supaya mewujudkan janji janjinya serta mengawasi jalannya pemerintahan, apalagi ada indikasi terpilihnya anggota DPR sekarang terindikasi sebagai DPR akal akalan dan dipertanyakan kepeduliannya.
"(Para elite itu pun terlihat liar dan memberontak sebab mereka sadar bahwa setiap idea atau ideologie besar selalu harus dimulai dengan gerakan sosial sebagai cara membongkar struktur lama dan membangun struktur baru. Kaum protagonis memiliki komitment moral melakukan idea itu. Sebab itu mereka datang dengan kekuatan keyakinan bukan hitungan. Bertindak sebagai benteng moral ketimbang sebagai pemburu kekuasaan. Alhasil politik adalah perjuangan dan bukan kepentingan. Dan Cuma sebagai true believer sajalah, nilai dan kewajiban itu dapat dijalani bila perlu dengan mengorbankan diri. Disinilah letak nilai elite yang historis.
Ironi besar nilai nilai itu kini tinggal keping kenangan. Keping kenangan karatan dan rusak oleh iklim politik zaman gelap soeharto yang masih berlanjut dan menyediakan hawa bagus bagi elite kekuasaan dekaden berbudaya kroni, bapakisme dengan kolusi, korupsi, nepotisme, karbitan tanpa pengetahuan, wawasan luas dan moral JJ Rizal peneliti sejarah dikomunitas Bambu" kompas minggu 21 juni 2009 hal 11)
Mewujudkan keyakinan tanpa hitungan dan sebagai penjaga moral adalah sebuah nilai yang sudah dianggap usang bagi generasi yang ada saat ini walaupun sebenarnya kunci yang menjadi kekuatan sebuah bangsa. Seperti ketika indonesia merdeka yang diikuti dengan kemerdekaan ratusan negara, seperti juga ketika indonesia berhasil melakukan refomasi yang diikuti oleh gejolak diberbagai negara dan mulai bebasnya berbagai negara di amerika latin dari cengkraman kekuatan hegemoni Utara.
Bagi Indonesia saat ini seperti biasa dimana ada tantangan maka disitu tersedia peluang yang besar. Tantangannya persoalan dalam negerinya masih harus terus dibereskan pelaungnya negara negara disekitar kawasannya saat ini menuju kepada fase destabilisasi sehingga Indonesia sangat mungkin didorong menjadi negara sebagai kekuatan penyeimbang. Jika mampu memainkan peranannya dengan baik
Sebuah bangsa tidak mungkin akan tetap menjadi sebuah bangsa jika tidak selalu dipersiapkan para pemimpinnya dengan cara menjalankan proses yang dipersiapkan untuk kepemimpinan nasional
Persoalan saat ini yang paling mendasar adalah melemahnya keyakinan dan pemimpin sebagai penjaga moral sehingga seakan akan semuanya hanya hitungan untung rugi dan semata pemburu kekuasaan untuk tujuan kenikmatan semata.
Dalam konteks kepentingan inilah maka jika revolusi belum menjadi pilihan lagi karena seharusnya dan sepertinya tahapan Indonesia 2009 s/d 2014 adalah tahapan berlari kencang dalam melakukan pembangunan dan peningkaatan kesejahteraan maka melemahnya nilai nilai luhur yang terbukti menjadikan Indonesia ini harus segera dibangkitkan pada generasi muda saat ini. Dalam rangka membuat harmonis hubungan rakyat dengan pemimpinnya, jika tidak akan menimbulkan konflik konflik dikemudian hari.
IV. Perjuangan di masa kini dan kedepan.
Bangsa Indonesia sudah semakin mendesak untuk punya konsep pertahanan semestanya melengkapi konsep yang sebelumnya dikembangkan. Hari hari ini melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara adalah merupakan mimpi yang sudah tidak menjadi impian faforit bagi anak anak muda yang ada sekarang ini.
Mendatangkan fulus yang besar kedalam kantong adalah merupakan daya tarik dan impian anak anak mudah saat ini dalam rangka mewujudkan impian yang lebih indah lagi dalam kehidupannya.
Kegiatan yang tidak menghasilkan uang adalah kegiatan yang sia sia apalagi kegiatan yang mengeluarkan dana, mengeluarkan dana yang baik hanya untuk kegiatan yang jelas jelas untuk kesenangan dan dalam rangka melakukan pertolongan kepada anggota masyarakat yang memang layak ditolong.
Negara harus diserahkan kepada ahlinya dan itu dibiarkan saja diurus oleh orang yang hobby mengurus negara oleh karenanya orang orang kreatif lebih baik mengurus hal hal yang bernilai tinggi dan menghasilkan nilai tambah tinggi.
Pertarungan yang ada saat ini adalah kompetisi untuk mendapatkan kenikmatan dan menjadikan diri serta kelompok supaya menguasai sumber daya. Dan orang orang yang diluar lingkungan penabung sumber daya adalah kelompok losser.
Sudah barang tentu tidak ada kelompok yang ingin menjadi kelompok losser dan sudah barang tentu tidak ada kelompok yang menginginkan ditinggalkan orang akibatnya Negara tidak dekat dengan kalbu dan pikiran anak anak muda ini dan menjadi hal jauh dari kehidupan sehari hari. Pikiran lainnya adalah nanti saja ketika ketika sudah punya kehidupan mapan maka baru akan mengurusi soal soal kebangsaan dan kenegaraan itupun jika sempat dan diberikan kesempatannya.
Negara dan berbangsa menjadi semakin menjauh dari kepastian walaupun beberapa kawan mengingatkan bahwa tidak usah takut dan cemas karena pada kenyataannya yang ngurusi bangsa cukup sebagian kecil orang saja dan itu sudah cukup.
Singapura dan Republik rakyat China adalah contoh dimana kaderisasi kenegaraan disiapkan secara seurius oleh negaranya. Orang orang terbaik diseleksi dan ditempatkan sesuai dengan proses yang sudah teruji dan menjadi pemimpin negaranya sesuai dengan bakat dan keberhasilan menghadapi ujian pada prosesnya.
Bagaimana dengan Indonesia , hanya pengalaman dan model ini sekiranya dapat dijadikan pelajaran demi persiaapan dan proses berbangsa di Indonesia.
Pertarungan yang ada saat ini adalah kompetisi untuk mendapatkan kenikmatan dan menjadikan diri serta kelompok supaya menguasai sumber daya. Dan orang orang yang diluar lingkungan penabung sumber daya adalah kelompok losser.
Sudah barang tentu tidak ada kelompok yang ingin menjadi kelompok losser dan sudah barang tentu tidak ada kelompok yang menginginkan ditinggalkan orang akibatnya Negara tidak dekat dengan kalbu dan pikiran anak anak muda ini dan menjadi hal jauh dari kehidupan sehari hari. Pikiran lainnya adalah nanti saja ketika ketika sudah punya kehidupan mapan maka baru akan mengurusi soal soal kebangsaan dan kenegaraan itupun jika sempat dan diberikan kesempatannya.
Negara dan berbangsa menjadi semakin menjauh dari kepastian walaupun beberapa kawan mengingatkan bahwa tidak usah takut dan cemas karena pada kenyataannya yang ngurusi bangsa cukup sebagian kecil orang saja dan itu sudah cukup.
Singapura dan Republik rakyat China adalah contoh dimana kaderisasi kenegaraan disiapkan secara seurius oleh negaranya. Orang orang terbaik diseleksi dan ditempatkan sesuai dengan proses yang sudah teruji dan menjadi pemimpin negaranya sesuai dengan bakat dan keberhasilan menghadapi ujian pada prosesnya.
Bagaimana dengan Indonesia , hanya pengalaman dan model ini sekiranya dapat dijadikan pelajaran demi persiaapan dan proses berbangsa di Indonesia.
V.Sekali lagi perubahan geopolotik kawasan dan Indonesia harus survive.
Dalam soal keributan di iran saat ini kita tidak boleh memandangnya hanya pada kejadian tersebut saja termasuk dikategorikan sebuah kejadian mendadak yang begitu saja terjadi.
Kita harus mampu menemukan titik titik yang menghubungkan dengan kejadian aneksasi di Irak , Afghanistan dan pengacauan di Pakistan . Kita harus mulai mengambil posisi yang tepat ketika china, India dan Rusia akan menjadi negara adi kuasa.
Masuknya pengaruh dari luar yang cukup kuat akan membuat tekanan yang tinggi akan juga membuat dinamika internal sesuai dengan konstalasinya.
Dalam konteks ini maka bangsa Indonesia perlu membangun hubungan dan kesepahaman yang lebih luas dengan china dan india mengingat di Indonesia banyak sekali keturunannya.
Dinamika ekternal tidak boleh mengganggu hubungan yang ada didalam negeri, tetapi sebaiknya malahan meningkatkan hubungan yang ada sehingga lebih harmonis lagi.
Kebutuhan china dan india akan energy yang ada diindonenesia tidak boleh menjadikan hubungan yang ada menjadi hubungan yang saling merugikan dan penuh ketegangan. Pengaturan pengaturan yang adil dan selalu membangun kesepahaman akan sangat mengembangkan relasi diantara dua bangsa ini.
Kekacauan di Irak , Afghanistan, dan Pakistan serta kemungkinan pada beberapa negara kawasan tidak boleh dilihat hanya sebagai kejadian yang alamiah tetapi harus dilihat korelasi dan kontekstual dibalik itu.
Semua itu tidak akan ada gunanya hanya jika sebagai pengetahuan tetapi akan sangat berguna ketika menjadi sesuatu yang diolah dan dioperasikan sebagai bagian dari sesuatu yang dipersiapkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan yang kurang baik dimasa depan menjadi peluang yang menarik bagi bangsa Indonesia.
Kita harus mampu menemukan titik titik yang menghubungkan dengan kejadian aneksasi di Irak , Afghanistan dan pengacauan di Pakistan . Kita harus mulai mengambil posisi yang tepat ketika china, India dan Rusia akan menjadi negara adi kuasa.
Masuknya pengaruh dari luar yang cukup kuat akan membuat tekanan yang tinggi akan juga membuat dinamika internal sesuai dengan konstalasinya.
Dalam konteks ini maka bangsa Indonesia perlu membangun hubungan dan kesepahaman yang lebih luas dengan china dan india mengingat di Indonesia banyak sekali keturunannya.
Dinamika ekternal tidak boleh mengganggu hubungan yang ada didalam negeri, tetapi sebaiknya malahan meningkatkan hubungan yang ada sehingga lebih harmonis lagi.
Kebutuhan china dan india akan energy yang ada diindonenesia tidak boleh menjadikan hubungan yang ada menjadi hubungan yang saling merugikan dan penuh ketegangan. Pengaturan pengaturan yang adil dan selalu membangun kesepahaman akan sangat mengembangkan relasi diantara dua bangsa ini.
Kekacauan di Irak , Afghanistan, dan Pakistan serta kemungkinan pada beberapa negara kawasan tidak boleh dilihat hanya sebagai kejadian yang alamiah tetapi harus dilihat korelasi dan kontekstual dibalik itu.
Semua itu tidak akan ada gunanya hanya jika sebagai pengetahuan tetapi akan sangat berguna ketika menjadi sesuatu yang diolah dan dioperasikan sebagai bagian dari sesuatu yang dipersiapkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan yang kurang baik dimasa depan menjadi peluang yang menarik bagi bangsa Indonesia.
VI. AKHIR KATA.
Pemilihan Presiden 2009, sangat baik jika diarahkan sebagai proses yang mengenergy bangsa Indonesia sehingga banyak manfaat yang didapatkan pemilih pemula, pemilih yang apatis dan kelompok anak anak muda yang tidak peduli.
Sungguh sayang jika pemilihan saat ini malahan banyak menyoroti sisi pelesetannya dibandingkan dengan sisi substansi kenegaraan dan berbangsanya.
Waktu masih ada 2 minggu dan semoga sisi substansi akan lebih dikedepankan lebih maju lagi sehingga proses Pilpres 2009 menjadi sarana pendidikan politik bagi anak anak bangsa dengan baik.
SUMBER : Agus muldya Natakusumah
Indosolution.
Pemikiran tentang :
isu politik
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar