Rabu, Oktober 20, 2010 |
0
Tanggapan Teman ?
Suhu Ekstrim di Riau akibat Kerusakan Lingkungan
Pekanbaru, (Analisa)
Suhu ekstrim yang melanda Provinsi Riau akhir-akhir ini disebabkan
kerusakan lingkungan hidup, seperti pembabatan hutan gambut dan hutan
alam yang memicu pemanasan global.
“Kemarin, suhu udara di Kota Pekanbaru mencapai 37 derajat celcius.
Yang, anehnya, suhu panas itu hanya berlangsung hingga sore hari.
Petang harinya, hujan turun dengan sangat lebatnya,” kata Hariansyah
Usman, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
Riau dalam perbincangan dengan Analisa, Senin (18/10).
Pria yang akrab disapa Kaka ini berharap, pemegang kebijakan baik di
provinsi maupun di pemerintah pusat serius mencermati perubahan suhu
udara yang ekstrim ini. Ia meminta Menteri Kehutanan segera meninjau
ulang izin HTI yang telah diberikan kepada perusahaan besar, terutama
di kawasan hutan gambut dan hutan alam.
“Satu-satunya hutan yang masih sangat baik di Indonesia berada di
Riau. Hal itu yang membuat perhatian dunia International kerap
mengarah ke Riau. Harusnya pemerintah memberi perhatian khusus
berbagai persoalan kehutanan di Riau,”tukasnya.
Sementara itu, rilis yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru menyebutkan, hasil
monitoring citra satelit awan, analisa streamline, kondisi fisis serta
dinamis atmosfer, pada umumnya cuaca di Riau cerah berawan.
Namun suhu ekstrim dengan maksimum mencapai 35,5 derajat celcius bakal
terjadi di sejumlah wilayah Riau. Pantauan satelite NOAA 18 tanggal 18
Oktober 2010 di Sumatera terdapat 358 titik api, sementara di Riau
terdapat 144 titik api.
Menyikapi suhu ekstrim yang cukup panas itu, Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar
rumah karena cuaca panas ini rawan terhadap penyakit infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), seperti radang tenggorokan, pilek, pusing dan
demam.
“Di suhu yang mencapai 35 derajat celcius, tubuh akan mengalami
dehidrasi atau penguapan yang tinggi. Jika kekurangan air maka tubuh
akan lemas,” kata Dahril Darmis, Kepala Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru.
Selain mengurangi aktivitas di luar rumah, Dahril juga menghimbau
warga Pekanbaru tetap menjaga kesehatan dan banyak meminum air putih
dan mengonsumsi makanan yang menunjang daya tahan tubuh, seperti
buah-buahan dan multivitamin. (dw)
http://analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=72684%3Asuhu-ekstrim-di-riau-akibat-kerusakan-lingkungan&catid=3%3Anasional&Itemid=128
Pemikiran tentang :
Lingkungan hidup
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar