Rabu, Oktober 20, 2010 |
0
Tanggapan Teman ?
BENCANA EKOLOGIS: Taman Nasional Jadi Hutan Produksi
MAKASSAR, KOMPAS - Bencana banjir mengancam Kota Gorontalo,
Provinsi Gorontalo, jika rencana alih fungsi hutan konservasi di Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone jadi terwujud. Alih fungsi itu berupa
pelepasan 22.065 hektar dan perubahan fungsi 15.024 hektar hutan taman
nasional tersebut menjadi hutan produksi.
Pemerhati lingkungan yang juga mantan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Prof Dr
Hasan Abbas Nusi, Jumat (8/10), mengatakan, alih fungsi hutan konservasi
menjadi hutan produksi bakal mengganggu areal tangkapan hujan di Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Langkah ini berpotensi memperparah
banjir di Kota Gorontalo yang selalu terjadi setiap kali hujan turun.
Ia juga mencemaskan ancaman limbah pertambangan emas yang akan mencemari dua
sungai besar yang mengalir ke Kota Gorontalo, yaitu Sungai Bolango dan
Sungai Tamalate. Rencana pemanfaatan hutan produksi menjadi kawasan
pertambangan emas tertera dalam peta Blok Kontrak Karya dan Kuasa
Pertambangan Provinsi Gorontalo.
*Tidak tepat*
Kebijakan alih fungsi dinilai tidak tepat karena kawasan itu memiliki
kemiringan lereng 40 derajat dan sebagian kawasan berketinggian di atas
2.000 meter di atas permukaan laut.
Dengan curah hujan rata-rata lebih dari 175 milimeter, areal ini termasuk
kawasan hutan lindung sesuai Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung. Oleh sebab itu, Hasan mendesak pemerintah
membatalkan rencana pelepasan hutan di Gorontalo.
Perencana tata ruang di sejumlah daerah pemekaran, Danny Pomanto,
mengingatkan, alih fungsi hutan mengancam sejumlah spesies flora dan fauna
endemik yang ada di TNBNW. Dalam taman nasional seluas 287.115 hektar ini
terdapat 24 jenis mamalia, 125 jenis burung, 11 jenis reptilia, serta
sejumlah satwa dan flora khas TNBNW.
Ketua Tim Terpadu Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Provinsi Gorontalo
Budi Prihanto berkilah, rekomendasi alih fungsi lahan sebagai upaya untuk
membenahi kawasan yang sudah rusak akibat perilaku penambang emas liar.
(RIZ)
Sumber :
Pemikiran tentang :
Lingkungan hidup
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar