Kamis, Januari 28, 2010 |
0
Tanggapan Teman ?
Drainase Gambut Hambat Reduksi 26 Persen Emisi
Sistem drainase untuk pengeringan lahan-lahan gambut
berpotensi menghambat pencapaian target reduksi 26 persen emisi yang
dicanangkan pemerintah. Pemerintah perlu didorong menghentikan laju
pengeringan lahan gambut karena setiap penurunan satu meter air gambut
berpotensi melepas emisi 93 ton karbon dioksida per hektar per tahun.
”Reduksi emisi dengan penanaman satu miliar pohon pun tetap defisit jika
drainase lahan gambut tidak dihentikan,” kata Direktur Wetlands
International Indonesia I Nyoman N Suryadiputra, Jumat (15/1) di Jakarta.
Nyoman mengatakan, drainase lahan gambut di lokasi eksproyek lahan gambut
sejuta hektar di Kalimantan Tengah hingga sekarang berupa kanal-kanal
mencapai 4.500 kilometer. Jika hitungan luas lahan gambut sejuta hektar,
penurunan air satu meter menyebabkan potensi pelepasan emisi 93 juta ton
karbon dioksida per tahun.
Mengenai lokasi gambut lainnya yang masih dikuras airnya, menurut Nyoman,
juga terdapat di Riau. Luasnya mencapai 4,5 juta hektar dengan sistem
drainase yang diperkirakan lebih panjang dibandingkan drainase di Kalimantan
Tengah.
Indonesia diperkirakan memiliki 21 juta hektar lahan gambut. Luas lahan
gambut itu meliputi 7,2 juta hektar di Sumatera, 5,8 juta hektar di
Kalimantan, dan 8 juta hektar di Papua yang dikategorikan paling dangkal.
Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/18/02415174/drainase.gambut.hambat..reduksi.26.persen.emisi
Pemikiran tentang :
Lingkungan hidup
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar