Marunda akan Hilang ????

Pantai Marunda Akan Hilang


Jakarta, Kompas - Kekhawatiran warga Marunda akan hilangnya pantai publik di
Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, agaknya terbukti. Pantai publik Marunda
yang kini dihuni 300 jiwa ini rencananya akan diubah penggunaannya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto secara implisit mengatakan, Jakarta
memerlukan pantai yang luas dan panjang untuk kepentingan pembangunan
ekonomi. ”Seperti di Jepang, pelabuhan di sana panjang sekali. Isinya cuma
dermaga, kapal, dan gudang,” kata Prijanto memberikan ilustrasi di kantor
Wali Kota Jakarta Utara, Kamis (11/2).

Menurut Prijanto, kawasan Marunda akan dibangun perluasan Kawasan Berikat
Nusantara menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). ”Tetapi, undang- undang yang
mengatur KEK masih belum selesai digodok,” katanya.

Pembangunan KEK itu akan dilakukan beriringan dengan memikirkan kelangsungan
hidup masyarakat sekitar. Hal itu, misalnya, dengan melibatkan masyarakat
sekitar sebagai pekerja di pelabuhan. Pemerintah berharap KEK berpotensi
memberikan masyarakat penghidupan lebih layak ketimbang hanya menjadi
nelayan. ”Nelayan yang hidup susah karena penghasilannya tak tetap bisa
lebih baik kalau punya pekerjaan dengan penghasilan tetap,” ujar Prijanto.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menambahkan, pengkajian desain KEK
di Pantai Marunda melibatkan ahli-ahli dari Institut Teknologi Bandung dan
Universitas Indonesia. ”Saat ini, mereka sedang mengkaji tata ruangnya,”
ujar Bambang.

Pantai publik di Marunda yang panjangnya sekitar 1,5 kilometer itu
satu-satunya pantai yang bisa diakses warga DKI Jakarta dan sekitarnya
secara gratis. Pantai ini juga menjadi tempat nelayan mencari penghasilan.

Menurut Aslyik (45), Ketua Nelayan Tradisional Marunda, sedikitnya ada 210
nelayan yang mengandalkan pesisir pantai tersebut sebagai mata
pencahariannya. Jika nanti pesisir tersebut dijadikan pelabuhan KEK, sudah
pasti nelayan akan kehilangan pekerjaannya. ”Sebagian besar nelayan di sini
berprofesi sebagai nelayan ternak, nelayan tambak, dan nelayan tangkap.
Pekerjaan ini sudah dilakukan secara turun- temurun. Kalau digusur, hilang
semua mata pencahariannya,” kata Aslyik.

”Jika benar di gusur, banyak usaha kecil warga yang tergusur,” kata Usman
salah satu warga setempat. (ARN)

sumber :

Pemikiran tentang :

0 Tanggapan Teman ?:

Posting Komentar

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.