Jumat, Agustus 13, 2010 |
0
Tanggapan Teman ?
Merkuri dan Timbal Mencemari
Jakarta, Kompas - Uji laboratorium atas sampel tanah eks areal konsesi
perusahaan eksplorasi gas di Desa Hueng, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten
Aceh Utara, menemukan adanya merkuri. Uji sampel oleh Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan itu juga menemukan timbal.
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Aceh Husaini Syamaun
saat dihubungi Kamis (12/8) menjelaskan, uji sampel tanah lokasi penemuan
merkuri itu dilakukan di dua laboratorium berbeda.
”Setiap sampel diuji di Laboratorium Bapedal Aceh dan Laboratorium
Universitas Syiah Kuala. Hasilnya, sebagian sampel tanah permukaan hingga
kedalaman 20 cm mengandung merkuri dan timbal,” kata Husaini.
Ia menjelaskan, kandungan merkuri tersebut ditemukan dalam sampel tanah
bekas bengkel kendaraan ExxonMobil. ”Diduga cemaran merkuri itu berhubungan
dengan penggunaan berbagai alat kerja, yang dalam jangka waktu lama
menimbulkan akumulasi cemaran merkuri. Pada sampel juga ditemukan kandungan
timbal. Sampel tanah yang diambil dari kedalaman lebih dari 20 cm tidak
mengandung merkuri,” kata Husaini.
Bapedal Aceh juga telah mengambil sejumlah sampel air di sekitar lokasi
penemuan merkuri tersebut. ”Kami juga mengambil sampel air sejumlah sumur
warga. Analisis laboratorium belum menemukan air sumur dan air permukaan
yang mengandung merkuri ataupun timbal. Kami juga tidak menemukan cairan
merkuri, hanya bongkahan tanah yang mengandung merkuri. Namun, memang ada
warga yang sempat mengambil air bercampur merkuri,” kata Husaini.
*Ukur kandungan*
Akan tetapi, Bapedal Aceh belum mengukur kandungan merkuri di udara. ”Kami
belum mengukur kandungan merkuri di udara lokasi penemuan dan tidak memiliki
alat untuk mengukur hal itu. Yang jelas, sejauh ini tidak ada warga yang
dirawat di rumah sakit akibat merkuri yang ditemukan,” kata Husaini.
Pemerintah Aceh meminta ExxonMobil mempresentasikan prosedur pengolahan gas
serta merkuri yang dihasilkannya. ”Kami ingin mengetahui fakta dan
penjelasan ExxonMobil. Kami masih menunggu kepastian dari ExxonMobil,” kata
Husaini.
Asisten Deputi Urusan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Pertambangan, Energi, dan
Migas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Rasio Ridho Sani menyatakan
klarifikasi temuan merkuri dengan dua staf Safety, Health and Environment
Department ExxonMobil belum memberikan kejelasan soal temuan merkuri di Aceh
Utara.
”Kami sudah meminta keterangan tertulis soal pengelolaan merkuri mereka.
ExxonMobil belum memiliki semua data karena baru tahu penemuan merkuri itu.
Kami akan menurunkan tim ke Aceh Utara pekan depan,” kata Rasio.
Pada Kamis, Kompas berupaya meminta konfirmasi Vice President of Public
Affair ExxonMobil Indonesia Maman Budiman, melalui telepon kantor. Namun,
empat telepon Kompas hanya diterima stafnya karena sepanjang Kamis Maman
terus mengikuti rapat. (ROW)
Sumber :
Pemikiran tentang :
isu politik
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar