Sabtu, Agustus 16, 2014 |
0
Tanggapan Teman ?
SAFETY
HANDLING
1.
Storage Tank ( LOX
/ LIN / LAR )
- Penyimpanan :
1.
Tanki ditempatkan
ditempat yang cukup ventilasinya atau diudara terbuka.
2.
Lantai harus beton,
bukan bahan yang mudah terbakar / menyerap oksigen ( kayu, aspal tau besi )
3.
Tanki harus dipagar sekelilingnya,
jarak dari tanki + 5 meter, tidak
ditumbuhi rumput dan dipasang tanda / gambar “DILARANG MEROKOK”
4.
Jauhkan dari bahan /
benda yang mudah terbakar dan sumber api
5. Hanya petugas dan
orang – orang tertentu yang boleh masuk / keluar ketempat penyimpanan.
6.
Pada instalasi
tanki / pemipaan harus tidak ada kebocoran pada tekanan operasi maksimum.
- Pemeliharaan :
1.
Perbaikan instalasi
tanki / pemipaan dilakukan bila tekanan dan temperature sudah sama dengan
kondisi udara luar.
2. Pemeriksaan
-
Safety valve di
test dan dikalibrasi setiap 1 tahun
- Pressure Gauge
dikalibrasi setiap 1 tahun.
- Bursting disc
diganti setiap 2 tahun atau jika rusak.
-
Kemampuan isolasi
diperiksa setiap tahun.
3.
Tanki setiap tahun
harus dibersihkan dengan PCE dan dipurging off dengan Nitrogen dari kemungkinan
adanya minyak, oli atau sejenisnya.
4.
Kebocoran –
kebocoran pada instalasi dan valve harus diperbaiki sampai tidak terjadi
kebocoran.
5.
Semua lubang –
lubang valve pemasukkan / pengeluaran dan lubang – lubang pipa harus selalu
dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel atau menyumbat. Cuci dengan
PCE untuk membersihkan dari minyak, oli atau sejenisnya.
6.
Dinding luar
storage tanki setiap tahun harus di cat
sesuai warna aslinya / putih.
7. Semua peralatan
yang akan diperbaiki dan selesai diperbaiki serta peralatan yang dipergunakan
untuk perbaikan harus dicuci dengan PCE ( Perchlor Ethylene ) untuk membersihkn
dari kemungkinan adanya minyak, oli atau sejenisnya
8. Jauhkan tanki dari
minyak, sumber pi dan bahan – bahan lainnya yang mudah terbakar.
9. Evaporator harus
dicuci dengan PCE minimal sekali dalam 6 bulan, terhadap kemungkinan adanya
minyak, oli atau sejenisnya.
10. Dalam penanganan :
- Pekerja harus
memakai kaus tangan dari kulit, jangan terkena cairannya karena bisa
menyebabkan luka bakar.
- Khusus tanki N 2
dan Ar, bebaskan dari kabutnya / bocorannya karena dapat membuat orang pingsan
/ mati.
2.
Storage Tank CO 2.
- Penyimpanan :
1. Tempat penyimpanan
terlindung dari panas matahari langsung atau tempat yang berventilasi cukup (
ada sirkulasi udara )
2. Pada instalasi tanki / pemipaan harus tidak
ada kebocoran, untuk itu perlu dilkukan pengecheckan secara teratur.
3. Hanya petugas dan
orang-orang tertentu saja yang boleh masuk / keluar ketempat penyimpanan CO2
4.
Sebelum memasuki
tempat penyimpanan CO2, petugas perlu mengetest konsentrasi CO2 sekitarnya.
5. Perlu dilengkapi
dengan peralatan pelindung pernafasan.
- Pemeliharaan :
1. Untuk perbaikan
instalasi tanki / pemipaan, tekanan harus dibuang / dinolkan terlebih dulu.
2. Pemeriksaan :
-
Safety valve di
test dan dikalibrasi setiap 1 tahun
- Pressure Gauge
dikalibrasi setiap 1 tahun.
- Bursting disc
diganti setiap 2 tahun atau jika rusak.
-
Kemampuan isolasi
diperiksa setiap tahun.
3.
Tanki setiap tahun
harus dibersihkan dengan PCE dan dipurging off dengan Nitrogen dari kemungkinan
adanya minyak, oli atau sejenisnya.
4.
Kebocoran –
kebocoran pada instalasi dan valve harus diperbaiki sampai tidak terjadi
kebocoran.
5. Semua lubang –
lubang valve pemasukkan / pengeluaran dan lubang – lubang pipa harus selalu
dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel atau menyumbat.
Cuci dengan PCE
untuk membersihkan dari minyak, oli atau sejenisnya.
6. Dinding luar
storage tanki setiap tahun harus di cat
sesuai warna aslinya / putih.
7. Tanki tidak boleh
diisi penuh karena berbahaya
8. Periksa vacuum setiap
tahun.
9. Alat timbang harus
di test setiap tahun
10. Dalam penanganan :
- Pekerja harus
memakai kaus tangan dari kulit, jangan terkena cairannya karena bisa
menyebabkan luka bakar.
- Jika terkena cairan
CO2, siram dengan air sebanyak mungkin
KELENGKAPAN PENGAMANAN STORAGE TANK
( OKSIGEN, NITROGEN DAN ARGON )
Storage tank
gas cair terdiri dari Inner Vessel ( tanki bagian dalam ) dan Outer Vessel (
tanki bagian luar ) yang keduanya merupakan bejna tekan.
Ruangan
diantara dua tanki tersebut dipasang instalasi pemipaan tanki, bahan isolasi
dan di vacuum untuk penyempurnaan sistem isolasi yang dimaksudkan untuk
memperkecil losses gas cair yang disimpan.
Untuk pengamanan storage tank, dilengkapi
dengan alat pengaman sebagai berikut :
1. Check Valve, Fill.
Untuk mencegah
terjadinya aliran balik pada saat pengisian storage tank.
2. Economizer
Isolation check valve.
Untuk mencegah terjadinya aliran balik gas pada sistem
economizer.
3. Relief Valve. Line
Untuk mencegah
terjadinya kelebihan tekanan dari yang diijinkan pada sistem pemakaian tekanan
yang dapat menimbulkan peledakan
4. Relief Valve, Inner
Vessel
Untuk mencegah
terjadinya peledakan karena adanya kelebihan tekanan dari gas dalam sistem
Inner Vessel Storage Tank
5. Bursting Disc Inner
Vessel
Untuk pengaman kalau relief valve Inner Vessel tidak berfungsi / macet.
6. Relief Device Outer
Valve / Bursting Disc Outer Vessel
Untuk pengamanan
jika ada kebocoran pada instalasi pipa dalam Outer Vessel atau kebocoran pada
Inner Vessel, maka membrane disc akan pecah sehingga tekanan terbuang, yang
berarti isolasi vacuum sudah tidak berfungsi
7. Full Try cock Valve
Pengisian tanki
liquid dinyatakan penuh jika sudah ada cairan yang keluar dari Full Try Cock
Valve.
8. Pagar pengaman
Untuk pengamanan
storage tank terhadap gangguan dari luar, maka disekeliling storage tank harus
dipasang pagar pengaman
KELENGKAPAN
PENGAMANAN LAINNYA
1. Sarung Tangan
Untuk melindungi
diri dari terkena gas cair pada saat handling gas cair harus menggunakan sarung
tangan kulit.
2.
Alat untuk perbaikan
dan alat buka / tutup kran.
Tidak boleh mengandung minyak, oli atau sejenisnya, cuci lebih dahulu
dengan PCE sebelum dan sesudah perbaikan
3. Memperbaiki alat.
Alat – alat yang
mengalami perbaikan, baik sebelum maupun sesudah perbaikan, harus benar – benar
dibersihkan dari adanya minyak. Oli atau sejenisnya dengan menggunakan PCE
4. Pemadam api.
Ditempat pengisian
dan tempat penyimpanan botol gas harus disediakan alat pemadam api CO2
5. Pelumas.
Untuk pelumasan
bantalan – bantalan dan lain – lain yang berhubungan dengan laangsung dengan
gas Oksigen harus dipakai jenis pelumas yang bukan berasal dari minyak bumi (
dianjurkan merk Crytox ).
Oksigen bila
bercampur dengan hydrocarbon ( minyak, oli atau sejenisnya ), sangat mudah
meledak dan terbakar
6. Tutup conection
fill ( lubang – lubang pengisian / laluan ).
Harus ditutup untuk
pengamanan adanya kotoran – kotoran masuk yang dapat mengakibatkan lubang
tersumbat.
7. Pengisian botol
- Pada waktu
pengisian botol, harus selalu diingatkan bahwa untuk filling pump kapasitas 1,1
GPM, paling tidak harus dilayani dengan 20 filling point
/ botol kapasitas 6 M 3. Hal ini untuk menghindari pengisian yang terlalu
cepat.
- Pengisian botol
paling cepat + 35 - 40 menit untuk menghindari TIMBULNYA PANAS yang bisa
mengakibatkan peledakan dan kebakaran.
- Tekanan akhir
pengisian harus dijaga tidak melebihi tekanan yang telah ditetapkan atau
diijinkan ( 160 atm ).
- Botol – botol yang
akan diisi tidak boleh terken munyak, oli atau sejenisnya terutama pada bagian
krannya
- Dilarang mengisi
botol yang habis masa ujinya.
8. Pengisian botol
sistem transfer.
Pengisian botol
sistem transfer harus dilakukan pada filling rack dan pengisiannya secara
perlahan – lahan untuk menghindari panas yang berlebih yang dapat mengakibatkan
peledakan dan kebakaran. Didalam proses pengisian, harus selalu diperiksa suhu
botol yng diisi tidak boleh lebih dari 50 0 C
DAFTAR PUSTAKA
- “Safety
Handling Gas Industri”, PT. Aneka Gas Industri, 2011
Pemikiran tentang :
Pengetahuan Umum
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar