Sabtu, Agustus 16, 2014 |
0
Tanggapan Teman ?
TUBERKULOSIS (TBC)
Oleh : Dr. Endang
Susilawati
I.
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC / TB) masih merupakan
masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia.
Menurut laporan WHO (2006),
Indonesia adalah penyumbang
penderita tuberculosis ketiga terbesar di dunia, setelah India dan China dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah
kematian sekitar 101.000 per tahun.
Pada tahun 1990,
hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi
tuberculosis dan di perkirakan ada 9
juta penderita tuberculosis baru dan
3 juta kematian akibat penyakait
tuberculosis. Sekitar
95% kasus TB dan 98% kematian akibat tuberculosis
di dunia terjadi pada Negara-negara berkembang.
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
1995, menempatkan TB sebagai penyebab kematian ketiga terbesar
setelah penyakit Kardiovaskuler dan penyakit
Saluran pernapasan dan merupakan
nomer satu terbesar dalam kelompok
penyakit infeksi.
Berdasarkan hasil survey
prevalensi Tuberkulosis pada tahun
2004, setiap tahun di Indonesia terjadi sekitar 245.000 kasus Tuberkulosis baru, dengan jumlah Tuberkulosis
menular (BTA +)
sejumlah 107.000 kasus, sedangkan kematian karena TB
sekitar 46.000 setiap
tahunnya.
Tuberkulosis menyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah dan
pendidikan rendah.
Mengingat besar dan luasnya masalah TB, maka
penanggulangan TB harus di lakukan melalui kemitraan dengan berbagai
sector baik Pemerintah, Swasta maupun
Lembaga Masyarakat.
Hal ini sangat
penting untuk mendukung
keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.
WHO telah merekomendasikan
Strategi DOTS sebagai Strategi dalam penanggulangan TB sejak
tahun 1995.
Strategi ini akan
memutus penularan TB dan dengan demikian menurunkan insiden TB di
masyarakat.
Menemukan dan menyembuhkan
penderita merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan
penularan Tuberkulosis.
II.
DIFINISI
§ Tuberkulosis (TB)
atau yang lebih
di kenal dengan TBC adalah
penyakit menular langsung
yang di sebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Bisa dapat
menyerang siapa saja
atau semua umur.
§ Kuman
TB terutama menyerang
Paru – paru, tetapi dapat
juga menyerang organ tubuh
lainnya seperti : tulang,
sendi, usus, kulit, kelenjar getah
bening, selaput otak.
§ Tuberkulosis bukan
penyakit turunan, bukan
disebabkan oleh kutukan dan bukan
pula karena guna – guna.
III.
GEJALA TUBERKULOSIS
v GEJALA UTAMA
: batuk berdahak terus – menerus selama 3 minggu /lebih
v GEJALA TAMBAHAN
:
·
Demam
dan Meriang lebih
dari 1 bulan
·
Kadang – kadang dahak
bercampur darah
·
Nyeri
dada dan Sesak nafas
·
Napsu
makan dan Berat
badan menurun, badan lemah
·
Keluar
keringat pada malam
hari tanpa kegiatan
IV.
CARA PENULARAN
TUBERKULOSIS.
ü Jika
seseorang penderita TB berbicara,
meludah, batuk, bersin, maka kuman – kuman TB yang
berada di dalam paru – parunya akan menyebar ke udara.
ü Kuman
TB tersebut dapat terhirup oleh orang
lain yang berada di
sekitar penderita.
ü Kuman
TB dapat menular
pada orang – orang yang secara
tak sengaja menghirupnya.
ü Dalam
waktu satu tahun, satu orang penderita TB dapat
menularkan penyakitnya pada 10
-15 orang di sekitarnya.
UNTUK MEMASTIKAN
SESEORANG SAKIT TBC
♦
Pemeriksaan dahak dengan menggunakan mikroskop ke Laboratorium di Puskesmas atau Rumah
Sakit.
♦
Seseorang perlu di periksa dahaknya apabila :
+ Batuk berdahak selama 3
minggu atau lebih
+ Batuk dengan
dahak mengandung darah
♦ Jika dahak
seseorang ternyata mengandung
kuman TBC, berarti
orang tersebut menderita penyakit
TBC
CARA MENGETAHUI
SESEORANG TERKENA TBC
ü Untuk
mengetahui seseorang dewasa sakit TB, harus di lakukan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan dahak di lakukan 3x, yaitu : Sewaktu – Pagi – Sewaktu (SPS)
dalam dua hari berturut – turut
ü Hari Pertama → dahak diambil
pada Sewaktu (S) kunjungan
pertama ke Puskesmas atau Rumah Sakit
ü Hari Kedua
→ dahak diambil
pada saat bangun
tidur pagi (P =
pagi) sebelum makan dan
minum.
Sewaktu (S) mengantar dahak pagi ke Puskesmas atau Rumah Sakit, dahak diambil
lagi
V.
PENGOBATAN dan
EFEK SAMPING OBAT TB
~ Setelah
dinyatakan positip TB, penderita diberi obat
yang harus diminum secara teratur sampai tuntas
selama
6 – 8 bulan.
~
Penyakit TB dapat menyebabkan kematian jika tidak
di beri obat
~
TAHAPAN PENGOBATAN :
·
Tahap Awal,
diberikan obat yang
harus di minum setiap hari selama
2 bulan
·
Tahap Lanjutan, diberikan obat yang
harus di minum
3x seminggu selama 4 bulan
~
Selama masa pengobatan diperlukan pemeriksaan
dahak pada :
·
Tahap
awal pengobatan
·
Satu
bulan sebelum masa pengobatan
berakhir
·
Akhir pengobatan
~
Obat TB diberikan
secara Gratis dan dapat
di peroleh di PKM /RS
~
Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) Ringan, misalnya :
+
Hilang napsu makan, mual, sakit perut
+
Nyeri sendi
+
Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki
+
Warna kemerahan pada air seni (urine)
~
Efek Samping Berat :
^ Gatal,
Gangguan penglihatan
^ Gangguan
keseimbangan, Tuli
^ Gelisah, muntah – muntah dan
Syok
^ Kuning
pada Mata dan atau Kulit
tanpa penyebab lain
^ Bintik – bintik kemerahan pada kulit
~
Bila di temukan gejala –
gejala diatas, penderita
harus menghentikan pengobatannya dan
segera Rujuk
~
Bila minum Obat tidak secara teratur dan tuntas, akan berisiko →
1) Penyakit tidak
sembuh dan tetap menularkan
ke orang lain
2) Penyakit bertambah
parah dan bisa berakibat kematian
3) OAT yang tersedia saat ini
tidak dapat membunuh kuman, sehingga penderita tidak
bisa di sembuhkan, harus
menggunakan penanganan yang lebih
mahal waktu pengobatan
lebih lama
VI.
PENCEGAHAN PENULARAN
TB
A.Minumlah Obat TB
secara lengkap dan
teratur sampai sembuh
B.Penderita
TB harus menutup mulutnya pada waktu
bersin dan batuk, karena ribuan
hingga jutaan kuman TB
keluar melalui percikan dahak
C. Tidak membuang
dahak di sembarang tempat
(buang pada tempat khusus
dan tertutup) yang
sudah diberi karbol /
antiseptic atau pasir, kemudian timbunlah
kedalam tanah
D. Menjalankan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), antara lain :
♠ menjemur peralatan tidur
♠ membuka
jendela dan pintu setiap
pagi agar udara
dan sinar matahari masuk
♠ ventilasi
yang baik dalam
ruagan
♠ makan – makanan bergizi
♠ tidak
merokok dan minum – minuman keras
♠ lakukan aktifitas fisik / olah raga secara
teratur
♠ mencuci
peralatan makan dan minum, tangan,
dengan air bersih mengalir
memakai sabun
VII. PENUTUP
♪
TB dapat menyerang
siapa saja, terutama menyerang
usia produktif atau
masih aktip bekerja
(15 – 50 tahun) dan anak – anak. TB dapat menyebabkan kematian,
apabila tidak di obati,
50% dari penderita akan
meninggal setelah lima tahun
♪
TB Paru dapat di sembuhkan
apabila penderita berobat dengan tekun
dan teratur. Bila penderita berhenti berobat sebelum sembuh, penyakit nya dapat kambuh
kembali dan akan lebih sulit di obati. Oleh karena itu peran penderita sendiri
maupun keluarga dalam mengawasi minum obat sangat penting, karena itu di
perlukan DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) atau Pengawasan Langsung
Menelan Obat Jangka Pendek. DOTS adalah suatu
cara pengobatan TB Paru, dimana setiap penderita TB Paru yang ditemukan harus
diawasi secara langsung agar menelan obat secara teratur
selama enam bulan dan pengobatan
tidak boleh gagal
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI,
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, Edisi
2, Cetakan ke – 2,
Jakarta. 2008
2. Depkes RI,
Ikatan Dokter Indonesia,
Panduan Tatalaksana Tuberkulosis, sesuai
ISTC dengan Strategi
DOTS untuk Dokter
Praktek Swasta (DPS),
Jakarta. 2010
3. Fahmi Idris
; Manajemen Public
Private Mix Penanggulangan Tuberkulosis Strategi DOTS Dokter Praktek Swasta,
Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia, Cetakan pertama,
Jakarta, 2004
4. Subdit TB
Depkes RI, Laporan
Kegiatan Penanggulangan TB
di Indonesia, Jakarta, 2005
5. WHO, Treatment
of Tuberculosis :
Guideliness for National
Programmes, 3rd edition,
Geneva, 2003
Pemikiran tentang :
Pengetahuan Umum
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar