Laut di RI berpotensi besar serap karbon

Potensi laut Indonesia masih besar dalam penyerapan karbon karena kenaikan
suhu muka laut di negeri ini jauh lebih kecil daripada kutub sehingga
potensi kehilangan kemampuan serap di laut Indonesia jauh lebih kecil.

“Hal itu belum mempertimbangkan adanya arus lintas Indonesia, gejala El Nino
dan banyaknya gunung berapi aktif di Tanah Air yang berdampak positif
terhadap daya serap karbon di laut,” kata Edvin Aldrian, Kepala Pusat
Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, BPPT hari ini.

Menurut Indroyono Soesilo, Sesmenko Kesra, sejauh ini, beberapa perhitungan
mengenai neraca karbon laut di perairan Indonesia telah dilakukan oleh
sejumlah peneliti. Departemen Kelautan dan Perikanan pun telah mengeluarkan
rilis mengenai potensi terumbu karang, hutan bakau, dan keseburuan perairan
dalam menyerap karbon.

Dari berbagai kajian tersebut, katanya, laut Indonesia masih memiliki
potensi yang sangat besar dalam menyerap karbon. Laut Jawa secara umum
memiliki potensi CO2, meski konsentrasi CO2 yang dilepaskan relatif lebih
kecil.
Dalam upaya lebih mengetahui masalah potensi karbon laut tersebut, kata
Indroyono, Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) mengadakan Pertemuan
Ilmiah Tahunan (PIT) ke-6 pada 16-17 November di IPB International
Convention Center, Botani Square, Bogor.

Pertemuan dengan tema Pengarusutamaan peran kelautan dalam pembangunan
berkelanjutan tersebut, akan diikuti sedikitnya 500 peserta pakar kelautan
dan perikanan dari dalam negeri dan luar negeri. Indroyono yang juga sebagai
Ketua Umum ISOI periode 2008-2011, menuturkan ada 180 makalah yang akan
dipresentasikan.

Dia mengatakan pertemuan ilmiah itu akan menggali konsep pemikiran
pembangunan kelautan nasional berbasis sustainable environment, yang mengacu
pada butir-butir Manado Ocean Declaration (MOD), serta mempererat jaringan
kerja sama dalam dan luar negeri, yang akhirnya dapat disumbangkan kepada
pemerintah.

Pertemuan yang juga akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel
Muhammad tersebut, dilaksanakan secara gotong royong, a.l. didukung oleh
para peneliti, pemerhati, badan dan lembaga pemerintah serta swasta yang
terkait dengan masalah kelautan, Kementerian Koordinator bidang
Kesejahteraan Rakyat, DKP, Depbudpar, Depdiknas, LIPI dan masyarakat yang
peduli dengan masalah kelautan di Indonesia.

sumber :
http://www.koranindonesia.com/2009/11/10/laut-di-ri-berpotensi-besar-serap-karbon/

Pemikiran tentang :

0 Tanggapan Teman ?:

Posting Komentar

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.