Minggu, Januari 17, 2016 |
0
Tanggapan Teman ?
SEISMIC RESEVOIR MONITORING
Oleh : Lolyta Frigrina
PENDAHULUAN
Eksplorasi dan
Eksploitasi minyak dan gas selalu melibatkan evaluasi dari berbagai informasi.
Informasi yang didapatkan dari sumur akan memberikan informasi yang rinci
mengenai keadaan geologi disekitar sumur tersebut. Dengan memanfaatkan pengetahuan
mengenai ciri khas lingkungan pengendapan, informasi dari sumur-sumur ini
dikembangkan untuk memperkirakan penyebaran batuan dan sifat fisik antar sumur
ke seluruh daerah penelitian. Dalam pengelolaan suatu lapangan minyak, tujuan
yang selalu diutamakan adalah bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan asset
lapangan minyak yang dikelola, salah satunya adalah dengan monitoring suatu
reservoir yang bertujuan untuk melakukan pengurasan semaksimal mungkin,
seefisien mungkin untuk meningkatkan recovery
factor.
Didalam reservoir
monitoring menggunakan teknologi Time Laps, dimana dengan teknologi tersebut
dapat menggambarkan kondisi suatu reservoir pada saat sebelum diproduksikan
terhadap kondisi setelah diproduksikan.
Objektivitas dari Time Lapse Study
1. Menggetahui
atau menggambarkan heterogenitas dari suatu reservoir.
2. Membantu
dalam menggambarkan suatu patahn structural dan kompartemennya.
3. Mengidentifikasi
dari pergerakan minyak.
4. Mengetahui
dampak dari suatu injeksi pada produksi
a. Lateral
movement of injected water
b. Water
front of injected water
c. Reposition
of injectors (if necessary)
d. To
locate the additional injectors
5. Membantu
dalam mengupgrade suatu model reservoir
sebelumnya.
1. Seismic
2. Microgravity
3. Electromagnetic
4. Compaction
Monitoring
5. Well
Temperature Monitoring
6. Tracer
7. Combination
Pada bab berikutnya
akan dijelaskan tentang monitoring dengan menggunakan teknologi 4D Seismic,
dengan metode seismik refleksi dapat dipergunakan untuk membantu memperkirakan
gambaran dari perubahan geologi antara sumur yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan kemampuan dalam pemilihan lokasi baik untuk pemboran di masa
mendatang. Metode Seismik adalah alat bantu yang efektif untuk dapat memberikan
gambaran yang bermakna dan bermanfaat untuk tujuan ini. Seismik 3D telah
menjadi metode yang umum dan merupakan alat bantu untuk eksplorasi dan produksi
sebuah lapangan minyak. Dengan interpretasi dari data seismik 3-D akan
didapatkan informasi yang lebih rinci mengenai stratigrafi dan keadaan geologi daerah
dibandingkan interpretasi dari seismic 2-D data apalagi korelasi antar sumur.
Namun gambaran geologi yang didapatkan adalah gambaran keadaan geologi dan
reservoir pada saat data tersebut di akusisi sehingga tidak dapat dipergunakan
untuk memperkirakan keadaan reservoir pada masa sekarang dan tidak dapat
dipergunakan untuk memperkirakan karakter dari pergerakan fluida didalam
reservoir akibat dari proses produksi pada suatu lapangan minyak.
Karena itu metode
seismik 4D diperkenalkan untuk menjawab tantangan dari kebutuhan informasi untuk
lapangan-lapangan minyak dan gas yang telah berproduksi cukup lama namun masih
diharapkan untuk dapat dikembangkan lebih lanjut di dalam kegiatan monitoring
reservoir. Informasi yang didapatkan dari metode seismik 4D ini mengandung
informasi terkini dan berdasarkan karakter perbedaan reservoir dalam selang
waktu dapat pula dipergunakan untuk memperkirakan arah pergerakan dari fluida
didalam reservoir.
TEORI
DASAR
II.
Teknologi Seismik 4 D
Pengertian Seismik
4D atau Teknologi time lapse adalah adalah seismik 3D dengan penambahan satu
dimensi baru berupa dimensi waktu sehingga dapat disebut juga seismik 4D.
Dengan kata lain, seismik 4D merupakan seismik 3D yang di reshoot dalam kurun
waktu yang berbeda dalam rangka memonitoring untuk mengetahui pergerakan minyak
dan gas di dalam reservoir. Seismik time lapse berguna untuk melihat perbedaan
respon seismik (time dan amplitudo) karena adanya perubahan tekanan dan
saturasi air akibat produksi dan injeksi pada sumur Dengan seismik 4D ini, maka
penempatan sumur baru dalam rangka recovery akan lebih akurat sehingga bisa
menaikkan produksi minyak dan gas. Oleh karena itu, agar dapat melihat
perbedaan respon seismik antara base survey dengan survey berikutnya real, maka
akuisisi dan processing nya harus dilakukan sedemikian rupa sama.
Perubahan
respon seismik dapat berbeda-beda dari satu lapangan dengan lapangan lainnya.
Adanya depletion dapat mengakibatkan
tekanan menurun dan menghasilkan amplitudo yang semakin bright atau sebaliknya semakin dim.
menggambarkan bagaimana perubahan respon seismik dalam program steam flood untuk pengembangan lapangan di mana reservoirnya berupa deltaic sand. Steam injection di dalam lapangan heavy oil ini dapat meningkatkan faktor recovery dari 8% menjadi 60%.
menggambarkan bagaimana perubahan respon seismik dalam program steam flood untuk pengembangan lapangan di mana reservoirnya berupa deltaic sand. Steam injection di dalam lapangan heavy oil ini dapat meningkatkan faktor recovery dari 8% menjadi 60%.
Biaya survey
4D ini tidaklah murah. Di lapangan Valhall, dilakukan survey OBC di mana
geophone dipasang permanen di dasar laut menelan biaya $45 juta. Akan tetapi
dampak dilakukannya monitoring seismik 4D adalah dapat meningkatkan faktor
recovery dari 20% hingga 60%. Tidak heran, meskipun untuk survey 4D di lapangan
Valhall menghabiskan dana besar pada awalnya namun produksi menjadi meningkat
yang diestimasi $15 juta per bulan karena adanya tambahan produksi sebesar
10.000 barel per hari. Oleh karena itu, meskipun mahal, teknologi seismik 4D
ini merupakan teknologi yang menjanjikan dan kedepannya akan semakin banyak
lagi oil company yang tertarik untuk melakukan survey seismik 4D.
PENERAPAN
TEKNOLOGI 4D SEISMIC
1
Contoh Penerapan Seismic 4D dalam Monitoring Reservoir Dalam Pengelolaan
lapangan Minyak Tua.
Seismik
4D atau teknologi Time Lapse sebetulnya adalah adalah teknologi seismik 3D yang
dilakukan pada tempat akusisi yang sama namun dengan selang waktu tertentu,
biasanya dilakukan pada tahapan eksplorasi ( sebelum produksi ) dan pada
tahapan pengembangan ( setelah produksi ). Secara umum, pada saat akusisi data
seismik, data tersebut merekam keadaan reservoir ditempat tersebut pada saat
akusisi terjadi, sehingga bilamana dikemudian waktu ada perubahan karakter reservoir
yang disebabkan oleh adanya produksi fluida dari reservoir, yang kemudian
dilakukan akusisi seismik data yang baru maka perubahan karakter didalam reservoir
pada masa inipun akan direkam pula oleh akusisi seismik yang baru. Sehingga
dengan membandingkan kedua ( atau lebih ) akusisi seismik ini kita akan
mendapatkan gambaran dari perubahan karakter dari reservoir tersebut.
Tujuan utama dari
evaluasi data seismik pada kasus ini adalah untuk mengetahui indikasi dari zat
cair arang dan karakter dari reservoir, karena itu mengetahui sifat batuan
reservoir yang diakibatkan oleh adanya fluida yang mengisi pori-pori batuan
dalam perubahan kondisi tekanan akan sangat bermanfaat agar dapat melakukan
interpretasi yang baik. Kalibrasi antara seismik dan data sumur sangatlah
penting sehingga bilamana itu tidak dilakukan gambaran-gambaran yang didapatkan
dari seismik 3D/4D menjadi tidak berarti.
Sebelum melakukan
pemodelan 4D perlu dilakukan terlebih dahulu pemodelan ekspektasi dengan
menggunakan data sumur agar dapat memodelkan perubahan-perubahan yang terjadi
pada sifat fisis batuan akibat perubahan dari reservoir yang dikarenakan oleh
perubahan tekanan formasi dan perubahan yang diakibatkan oleh penggantian zat
cair arang oleh air akibat adanya produksi. Perubahan sifat fisis batuan / reservoir
akibat perubahan tekanan dan kandungan fluida ini dimodelkan dengan menggunakan
model sintetik seismik dimana model ini memperlihatkan bahwa dengan naiknya
saturasi air akan menyebabkan moduli batuan k dan densitas fluida rho dan
kecepatan kompresi Vp berubah sedangkan kecepatan shear Vs tidak berubah karena
kecepatan ini tidak sensitif terhadap fluida
Sebagai akibat dari
perubahan ini respon dari amplitude seismik akan menurun, karena dengan adanya
penggantian fluida dalam reservoir yaitu minyak digantikan oleh air akan
menyebabkan kontras dari Vp/Vs akan bertambah selaras dengan kontras impedance
yang merupakan fungsi dari Vp dan Vs.
Kesimpulan
Dalam mengoptimalkan
pengurasan minyak pada lapangan-lapangan tua tidak cukup hanya dengan
menggunakan data-data sumur dan data seismik 2D karena itu diperlukan teknologi
terapan baru seperti seismik 4D untuk memperkecil kemungkinan kegagalan dalam
usulan pemboran sumur baru.
Perubahan pada saturasi
air dan tekanan reservoir akan mempengaruhi respon dari amplitude pada reservoir,
dimana penurunan harga amplitude adalah fungsi dari naiknya saturasi air dan
turunnya tekanan.
Berbekal pengetahuan
ini teknologi seismik 4D dapat dipakai untuk memonitor perubahan pada reservoir
sehingga dapat memprediksi laju pengurasan dan area pengurasan dengan lebih
akurat. Teknologi seismik 4D secara umum terbukti dapat dimanfaatkan sebagai
alat bantu dalam perencanaan manajemen reservoir pada lapangan-lapangan minyak
tua antara lain untuk merencanakan pengurasan yang maksimal dengan menentukan
usulan lokasi sumur pemboran baru yang optimum.
Sumber : di rangkum dari berbagai sumber
Pemikiran tentang :
teknik geology
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar