Kerusakan Terumbu Karang Picu Pemanasan Global
Senin, September 20, 2010 |
0
Tanggapan Teman ?
Kerusakan terumbu karang yang cukup parah di perairan laut provinsi itu dapat memicu terjadinya pemanasan global.
"Terumbu karang terancam punah sehingga akibat aktivitas kapal isap para penambang timah di laut sehingga dapat memicu peningkatan suhu udara akibat kurangnya serapan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan tumbuhan di laut dan daratan," kata Kabid Kelautan dan Pengawasan pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Agus Nurjaman APi.
Menurut dia, serapan karbodioksida semakin kurang dan suhu udara semakin meningkat akibat rusaknya terumbu karang dan hutan di daratan Babel.
"Pada 2010 sebanyak 45 unit kapal isap dan ratusan unit tambang timah apung beroperasi di perairan Babel sehingga memperparah kerusakan ekosistem laut yang berdampak peningkatan suhu udara dan hasil tangkap ikan nelayan," ujarnya.
Selain itu, kawasan hutan Babel sekitar 65 persen dari 657.510 hektar merupakan lahan kritis diakibatkan aktivitas pertambangan, pembakaran hutan dan perkebunan berskala besar.
"Kapal isap dan tambang timah apung dalam dua tahun belakangan terus bertambah sehingga hasil tangkapam ikan nelayan yang jumlahnya 16.920 kini semakin menurun akibat terumbu karang dan pencemaran air laut di wilayah tersebut semakin tinggi," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan penambangan di wilayah pesisir dan laut mengakibatkan sedimentasi yang dapat menurunkan kualitas ekosistem terumbu karang hingga menyebabkan kematian massal ekosistem terumbu karang karena tertutup sediment.
Padahal, dari 1 km2 terumbu karang yang sehat, dapat diperoleh 20 ton ikan yang cukup untuk memberi makan 1.200 orang di wilayah pesisir.
Pemulihan ekosistem ini membutuhkan waktu yang lama hingga lebih dari 100 tahun, ditambah lagi mata bor kapal isap yang mampu menghancurkan kumpulan terumbu karang.
Berdasarkan, penelitian Tim Eksplorasi Terumbu Karang Universitas Bangka Belitung, terumbu karang di wilayah Bangka Barat Pantai Tungau Simpang Gong Kecamatan Simpang Teritip, Pantai Tanjung Ular Kecamatan Mentok dan Pantai Bembang di Desa Pebuar Kecamatan Jebus, kondisi karang akibat penambangan tidak bagus lagi meski pantainya cukup indah dan alami.
Terumbu karang di perairan Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Tengah tinggal Pulau Semujur Dan Pulau Pebuar, dan Kabupaten Bangka Induk dengan Karang Kering di Desa Bedukang tidak ditemukan lagi.
Begitu juga karang yang beraneka warna dan bentuk tidak ada lagi. Biota-biota laut khasterumbu karang yang beraneka warna dan bentuk tak banyak lagi dijumpai kecuali bulu babi. (Ant/OL-7)
Pemikiran tentang :
Lingkungan hidup
0 Tanggapan Teman ?:
Posting Komentar