Mengenal Mangrove Lebih Dekat...

Mangrove ( bakau )

Oleh : Arif Eka Rahmnato

Magrove kata yang sering kita dengar, akan tetapi asal usul penamaan kata tersebut memiliki banyak pandangan, diantaranya :
  1. Macnae ( 1968 ) : Kata mangrove merupakan perpaduan kata dari bahasa Protugis Mangue dan bahasa Inggris grove.
  2. Mastaler ( 1997 ) : Kata mangrove berasal dari bahasa Melayu Kuno Mangi - mangi.
  3. Tomlison (1986) dan Wightman ( 1989 ) : Magrove merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut air laut.
  4. Seanger, Dkk ( 1983 ) : Magrove merupakan tumbuhan yang khas daerah pantai, daerah sub tropisyang terlindungi.
  5. Soerionegara ( 1987 ) : Mangrove merupakan hutan yang tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang di pengaruhi oleh pasang surut air laut serta terdiri dari bebagai jenis pohon mangrove.
Tetapi kita dapat mendifinisikan magrove secara umum mengacu pada habitatnya.

Sekilas mangrove

Tumbuhan Mangrove ini memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh tumbuhan lain. Karna tumbuhan ini dapat hidup pada daerah yang sangat extrim, seperti kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi, serta kondisi tanah yang kurang stabil. Dengan lingkungan seperti itu maka mangrove mengembangkan adaptasi seperti mekanisme metabolisme yang sangat aktif untuk mengeluarkan kadar garam dari dalam jaringan tubuh, Sistem akar nafas untuk mendapatkan Oksigen, Akar yang kuat untuk menahan hantaman gelombang pasang, dan lain sebagainya.


Ekosistem Mangrove


Hutan mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan payau. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan mangrove. Istilah 'mangrove' digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya.

Ciri-ciri terpenting dari Ekosistem hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik, adalah :

  • memiliki jenis pohon yang relatif sedikit;
  • memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp., serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia spp. dan pada api-api Avicennia spp.;
  • memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora;
  • memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.

Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah :

  • tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang pada saat pasang pertama;
  • tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat;
  • daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat;
  • airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2 - 22 o/oo) hingga asin.

Ciri Fisik Mangrove

Hutan mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan di mana hutan mangrove tumbuh, mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya tergenang air terus menerus. Meskipun mangrove toleran terhadap tanah bergaram (halophytes), namun mangrove lebih bersifat facultative daripada bersifat obligative karena dapat tumbuh dengan baik di air tawar. Hal ini terlihat pada jenis Bruguiera sexangula, Bruguiera gymnorrhiza, dan Sonneratia caseolaris yang tumbuh, berbuah dan berkecambah di Kebun Raya Bogor dan hadirnya mangrove di sepanjang tepian sungai Kapuas, sampai ke pedalaman sejauh lebih 200 km, di Kalimantan Barat. Mangrove juga berbeda dari hutan darat, dalam hal ini jenis-jenis mangrove tertentu tumbuh menggerombol di tempat yang sangat luas. Disamping Rhizophora spp., jenis penyusun utama mangrove lainnya dapat tumbuh secara "coppice”. Asosiasi hutan mangrove selain terdiri dari sejumlah jenis yang toleran terhadap air asin dan lingkungan lumpur, bahkan juga dapat berasosiasi dengan hutan air payau di bagian hulunya yang hampir seluruhnya terdiri atas tegakan nipah Nypa fruticans.


Type Vegetasi

Secara Umum mangrove terbagi menjadi 4 zona, yaitu

  1. Zona Mangrove terbuka : Mangrove yang berada didaerah yang beradapan dengan laut.
  2. Zona Mangrove Menengah : Zona ini berada di belakan zona mangrove terbuka.
  3. Zona Mangrove Payau :pa Mangrove yang berada didaerah sungai yang berair payau hingga hampir mendekati air tawar.
  4. Zona Mangrove Daratan : MAngrove yang berada di perairan panyau atau hampir tawar dibelakang jalur hijau mangrove yang sebenarnya.


Manfaat Magrove

Secara Fisik

  • Penahan abrasi pantai.
  • Penahan intrusi (peresapan) air laut.
  • Penahan angin.
  • Menurunkan kandungan gas karbon dioksida (CO2) di udara, dan bahan-bahan pencemar di perairan rawa pantai.

Secara Biologi

  • Tempat hidup (berlindung, mencari makan, pemijahan dan asuhan) biota laut seperti ikan dan udang).
  • Sumber bahan organik sebagai sumber pakan konsumen pertama (pakan cacing, kepiting dan golongan kerang/keong), yang selanjutnya menjadi sumber makanan bagi konsumen di atasnya dalam siklus rantai makanan dalam suatu ekosistem.
  • Tempat hidup berbagai satwa liar, seperti monyet, buaya muara, biawak dan burung.

Secara Sosial Ekonomi

  • Tempat kegiatan wisata alam (rekreasi, pendidikan dan penelitian).
  • Penghasil kayu untuk kayu bangunan, kayu bakar, arang dan bahan baku kertas, serta daun nipah untuk pembuatan atap rumah.
  • Penghasil tannin untuk pembuatan tinta, plastik, lem, pengawet net dan penyamakan kulit.
  • Penghasil bahan pangan (ikan/udang/kepiting, dan gula nira nipah), dan obat-obatan (daun Bruguiera sexangula untuk obat penghambat tumor, Ceriops tagal dan Xylocarpus mollucensis untuk obat sakit gigi, dan lain-lain).
  • Tempat sumber mata pencaharian masyarakat nelayan tangkap dan petambak., dan pengrajin atap dan gula nipah.

Daerah penyebaran mangrove dan jenis mangrove di Indonesia.



Vegetasi Mangrove di Indonesia

Berikut adalah vegetasi mangrove yang ada di beberapa provinsi, yang termasuk dalam wilayah kerja Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I.


Vegetasi Mangrove Provinsi Banten


Terdapat 6 (enam) jenis mangrove sejati antara lain dari famili Avicenniaceae (Avicennia alba, Avicennia marina), Rhizophoraceae (Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata) dan Sonneratiaceae (Sonneratia alba).

Vegetasi Mangrove Provinsi DKI Jakarta

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Baringtonia asiatica

LECYTHIDACEAE

Asosiasi

3

Casuarina equisetifolia

-

-

4

Excoecaria agalocha

EUPHORBIACEAE

Minor

5

Pemphis acidula

LYTRHACEAE

Minor

6

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

8

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

9

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

10

Thespesia populnea

MALVACEAE

Minor

11

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

Vegetasi Mangrove Provinsi Gorontalo


Jenis mangrove yang ditemukan antara lain dari famili Rhizophoraceae (Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhyza), Avicenniaceae (Avicennia marina, Avicennia lanata), Sonneratiaceae (Sonneratia alba), Palmae (Nypa fruticans), Malvaceae (Thespesia populnea) dan Aizoaceae (Sesuvium portuculastrum)


Vegetasi Mangrove Provinsi Papua Barat

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Acanthus illicifolius

ACHANTACEAE

Asosiasi

2

Acrostichum aureum

PTERIDACEAE

Minor

3

Aegiceras corniculatum

MYRSINACEAE

Minor

4

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Avicennia lanata

AVICENNIACEAE

Mayor

6

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

7

Avicennia officinalis

AVICENNIACEAE

Mayor

8

Bruguiera cylindrica

RHIZOPHORACEAE

Mayor

9

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

10

Bruguiera parviflora

RHIZOPHORACEAE

Mayor

11

Bruguiera sexangula

RHIZOPHORACEAE

Mayor

12

Ceriops decandra

RHIZOPHORACEAE

Mayor

13

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

14

Heritiera littolaris

STERCULIACEAE

Minor

15

Lumnitzera littorea

COMBRETACEAE

Mayor

16

Lumnitzera racemosa

COMBRETACEAE

Mayor

17

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor

18

Pandanus tectorius

PANDANACEAE

Asosiasi

19

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

20

Rhizophora lamarckii

RHIZOPHORACEAE

Minor

21

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

Vegetasi Mangrove Provinsi Papua Barat lanjutan

No

Jenis

Famili

Komponen

22

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

23

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

24

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

25

Terminalia catappa

COMBRETACEAE

Asosiasi

26

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

27

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor













Vegetasi Mangrove Provinsi Jawa Tengah

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

3

Bruguiera cylindrica

RHIZOPHORACEAE

Mayor

4

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

5

Bruguiera sexangula

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Ceriops decandra

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

8

Lumnitzera littorea

COMBRETACEAE

Mayor

9

Lumnitzera racemosa

COMBRETACEAE

Mayor

10

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

11

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

12

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

13

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

14

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

15

Sonneratia ovata

SONNERATIACEAE

Mayor

16

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

17

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor



Vegetasi Mangrove Provinsi Jawa Timur


Vegetasi mangrove yang ada hanya sebatas jenis-jenis mangrove yang digunakan dalam kegiatan rehabilitasi lahan mangrove saja. Jenis-jenis yang digunakan dalam kegiatan rehabilitasi tersebut antara lain dari famili Rhizophoraceae (Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora mucronata) dan famili Avicenniaceae (Avicennia marina).



Vegetasi Mangrove Provinsi Jawa Barat


Jenis vegetasi mangrove yang teridentifikasi antara lain dari famili Avicenniaceae (Avicennia marina), famili Rhizophoraceae (Bruguiera gymnorrhyza, Rhizophora stylosa), famili Sonneratiaceae (Sonneratia alba) dan famili Meliaceae (Xylocarpus granatum), famili Rhizophoraceae (Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhyza), famili Avicenniaceae (Avicennia alba, Avicennia marina), famili Sonneratiaceae (Sonneratia alba), famili Meliaceae (Xylocarpus granatum) dan famili Myrsinaceae (Aegiceras corniculatum)



Vegetasi Mangrove Provinsi Maluku

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Achrosticum aureum

PTERIDACEAE

Minor

2

Aegiceras corniculatum

MYRSINACEAE

Minor

3

Ageratum conicoides

-

-

4

Avicennia sp

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Bruguiera parviflora

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Callophyllum inophyllum

GUTTIFERAE

Asosiasi

8

Cananga ordorata

APOCYNACEAE

-

9

Cerbera manghas

APOCYNACEAE

Asosiasi

10

Ceriops decandra

RHIZOPHORACEAE

Mayor

11

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

12

Excoecaria agalocha

EUPHORBIACEAE

Minor

13

Ficus benyamina

MORACEAE

-

14

Hibiscus tilliaceus

MALVACEAE

Asosiasi

15

Intsia bijuga

LEGUMINOSAE

-

16

Ipomea pes-caprae

CONVOLVULACEAE

Asosiasi

17

Lumnitzera littorea

COMBREATCEAE

Mayor

18

Melalueca leucadendron

MYRTACEAE

-

19

Metroxilon sago

PALMAE

-

20

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor

21

Osbornia octodonta

MYRTACEAE

Minor

22

Palaqium sp

-

-

23

Pandanus sp

PANDANACEAE

Asosiasi

24

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

25

Rhizophora lamarckii

RHIZOPHORACEAE

Minor

26

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

27

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

28

Schypiphora hydrophylacea

RUBIACEAE

Minor

29

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

30

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

31

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

32

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi Maluku Utara

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Achrosticum aureum

PTERIDACEAE

Minor

2

Aegiceras corniculatum

MYRSINACEAE

Minor

3

Ageratum conicoides

-

-

4

Avicennia sp

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Bruguiera parviflora

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Callophyllum inophyllum

GUTTIFERAE

Asosiasi

8

Cananga ordorata

APOCYNACEAE

-

9

Cerbera manghas

APOCYNACEAE

Asosiasi

10

Ceriops decandra

RHIZOPHORACEAE

Mayor

11

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

12

Excoecaria agalocha

EUPHORBIACEAE

Minor

13

Ficus benyamina

MORACEAE

-

14

Hibiscus tilliaceus

MALVACEAE

Asosiasi

15

Intsia bijuga

LEGUMINOSAE

-

16

Ipomea pes-caprae

CONVOLVULACEAE

Asosiasi

17

Lumnitzera littorea

COMBREATCEAE

Mayor

18

Melalueca leucadendron

MYRTACEAE

-

19

Metroxilon sago

PALMAE

-

20

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor

21

Osbornia octodonta

MYRTACEAE

Minor

22

Palaqium sp

-

-

23

Pandanus sp

PANDANACEAE

Asosiasi

24

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

25

Rhizophora lamarckii

RHIZOPHORACEAE

Minor

26

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

27

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

28

Schypiphora hydrophylacea

RUBIACEAE

Minor

29

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

30

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

31

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

32

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi NTB

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

Avicenniaceae

Mayor

2

Avicennia lanata

Avicenniaceae

Mayor

3

Avicennia marina

Avicenniaceae

Mayor

4

Avicennia officinalis

Avicenniaceae

Mayor

5

Bruguiera cylindrical

Rhizophoraceae

Mayor

6

Bruguiera gymnorrhyza

Rhizophoraceae

Mayor

7

Ceriops decandra

Rhizophoraceae

Mayor

8

Ceriops tagal

Rhizophoraceae

Mayor

9

Excoecaria agalocha

Euphorbiaceae

Minor

10

Lumnitzera racemosa

Combretaceae

Mayor

11

Nypa fruticans

Palmae

Mayor

12

Rhizophora apiculata

Rhizophoraceae

Mayor

13

Rhizophora mucronata

Rhizophoraceae

Mayor

14

Rhizophora stylosa

Rhizophoraceae

Mayor

15

Sonneratia alba

Sonneratiaceae

Mayor

16

Sonneratia caseolaris

Sonneratiaceae

Mayor

17

Xylocarpus granatum

Meliaceae

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi NTT

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Aegialitis annulata

-

Minor

2

Aegiceras corniculatum

MYRSINACEAE

Minor

3

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

4

Avicennia lanata

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

6

Excoecaria agalocha

EUPHORBIACEAE

Minor

7

Heritiera littolaris

STERCULIACEAE

Minor

8

Hibiscus tilliaceus

MALVACEAE

Asosiasi

9

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

10

Scyphiphora hydrophyllacea

RUBIACEAE

Minor

11

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

12

Terminalia catapa

COMBRETACEAE

Asosiasi

13

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

14

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi Papua

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Acanthus illicifolius

ACHANTACEAE

Asosiasi

2

Acrostichum aureum

PTERIDACEAE

Minor

3

Aegiceras corniculatum

MYRSINACEAE

Minor

4

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Avicennia lanata

AVICENNIACEAE

Mayor

6

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

7

Barringtonia asiatica

LECYTHIDACEAE

Asosiasi

8

Bruguiera cylindrica

RHIZOPHORACEAE

Mayor

9

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

10

Bruguiera sexangula

RHIZOPHORACEAE

Mayor

11

Ceriops decandra

RHIZOPHORACEAE

Mayor

12

Heritiera littolaris

STERCULIACEAE

Minor

13

Hibiscus tilliaceus

MALVACEAE

Asosiasi

14

Ipomea pes-caprae

CONVOLVULACEAE

Asosiasi

15

Lumnitzera racemosa

COMBRETACEAE

Mayor

16

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor

17

Pandanus tectorius

PANDANACEAE

Asosiasi

18

Pongamia pinnata

LEGUMINOSAE

Asosiasi

19

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

20

Rhizophora lamarckii

RHIZOPHORACEAE

Minor

21

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

22

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

23

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

24

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

25

Terminalia catapa

COMBRETACEAE

Asosiasi

26

Vitex ovata

VERBENACEAE

Asosiasi

27

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

28

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Mino


Vegetasi Mangrove Provinsi Sulawesi Barat

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

3

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

4

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

5

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

8

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

9

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor


Vegetasi Mangrove Provinsi Sulawesi Selatan

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Avicennia officinalis

AVICENNIACEAE

Mayor

3

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

4

Avicennia lanata

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

8

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

9

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

10

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

11

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

12

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

13

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi Sulawesi Tengah

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Avicennia officinalis

AVICENNIACEAE

Mayor

3

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

4

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

5

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

8

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

9

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

10

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi Sulawesi Tenggara

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Avicennia alba

AVICENNIACEAE

Mayor

2

Avicennia officinalis

AVICENNIACEAE

Mayor

3

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

4

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

5

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

8

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

9

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

10

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor


Vegetasi Mangrove Provinsi Sulawesi Utara

No

Jenis

Famili

Komponen

1

Achantus illicifolius

ACHANTACEAE

Minor

2

Aegiceras floridum

MYRSINACEAE

Minor

3

Avicennia lanata

AVICENNIACEAE

Mayor

4

Avicennia marina

AVICENNIACEAE

Mayor

5

Bruguiera cylindrica

RHIZOPHORACEAE

Mayor

6

Bruguiera gymnorrhyza

RHIZOPHORACEAE

Mayor

7

Bruguiera hainesii

RHIZOPHORACEAE

Mayor

8

Bruguiera parviflora

RHIZOPHORACEAE

Mayor

9

Ceriops tagal

RHIZOPHORACEAE

Mayor

10

Excoecaria agalocha

EUPHORBIACEAE

Minor

11

Nypa fruticans

PALMAE

Mayor

12

Rhizophora apiculata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

13

Rhizophora mucronata

RHIZOPHORACEAE

Mayor

14

Rhizophora stylosa

RHIZOPHORACEAE

Mayor

15

Sonneratia alba

SONNERATIACEAE

Mayor

16

Sonneratia caseolaris

SONNERATIACEAE

Mayor

17

Sonneratia ovata

SONNERATIACEAE

Mayor

18

Terminalia catapa

COMBRETACEAE

Asosiasi

19

Xylocarpus granatum

MELIACEAE

Minor

20

Xylocarpus mollucensis

MELIACEAE

Minor













Gambaran Mangrove di indonesia


Luas areal mangrove di dunia sekitar 15 juta hektar menurut penelitian Ogino dan Chihara ,1988. Sedangkan luas mangrove di indonesia sekitar 4,5 juta hektar menurut Spalding, dkk,1997. Luas areal mangrove di indonesia sangat banyak cakupanya menyebar dari Irian jaya, Kalimantan, Sumatra. Areal tersebut merupakan areal yang terluas habitat mangrovenya.

Dalam hal struktur mangrove di indonesia lebih bervariasi dibandingkan mangrove dinegara lain. Sejauh ini telah di temukan setidaknya 202 jenis tumbuhan magrove diindonesia. Yang meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis jenis palem, 19 jenis pemanjat, 44 herba tanah, 44 jenis epifit, 1 jenis paku. Akan tetapai dari 202 jenis ditemukan juga 33 jenis type mangrove sejati, di dunia hanya memiliki 60 jenis mangrove sejati ( Saenger, dkk 1983). Bearti dapat disimpulkan Indonesia adalahnya salah satu surganya mangrove karna setengah jenis mangrove sejati terdapat di indonesia.

Sehingga sangat disayangkan jika habitat mangrove di Indonesia mulai menurun. Adapun penyebab penurunan areal mangrove di Indonesia adalah :
  1. Perkembangan Penduduk yang sangat cepat sehingga perluasan permukiman yang juga tinggi menyebabkan penebangan wilayah mangrove.
  2. Pemanfaatan Hutan mangrove oleh masyarakat yang sangat besar, tanpa memperhatikan kaidah kaidah konservasi alam.
  3. Pencemaran lingkungan yang sangat besar oleh pabrik pabrik di sekitar lingkungan mangrove.
  4. Perkembangan Tambak yang sangat luas sehingga areal mangrove dibuka untuk tambak.

Kondisi Mangrove Saat ini di Indonesia

Berbagai laporan dan publikasi ilmiah menunjukkan bahwa hutan mangrove ditemukan hampir disetiap propinsi di Indonesia. Walaupun di daerah pantai Propinsi D.I. Yogyakarta dilaporkan beberapa jenis vegetasi mangrove tumbuh, namun mungkin karena luasan yang kecil atau karena tidak membentuk tegakan yang kompak sehingga tidak dikategorikan sebagai hutan, maka luasan hutan mangrove di Propinsi D.I. Yogyakarta tersebut sampai saat ini belum dilaporkan. Meskipun secara umum lokasi mangrove diketahui, namun terdapat variasi yang nyata dari luas total hutan mangrove Indonesia, yakni berkisar antara 2,5 juta – 4,25 juta ha. Beranjak dari perkiraan luas hutan mangrove yang berstatus kawasan hutan di Indonesia pada tahun 1993 seluas 3.765.250 ha, total luas areal berhutan mangrove berkurang sekitar 1,3 % dalam kurun waktu 6 tahun (1993 sampai 1999). Angka penurunan luas hutan mangrove dalam kurun waktu antara tahun 1993 – 1999 ini jauh lebih kecil dibandingkan dalam kurun waktu 1982 – 1983. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Kusmana (1995) diketahui bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1982 – 1993 (11 tahun), luas hutan mangrove turun sebesar 11,3 % (4,25 juta ha pada tahun 1982 menjadi 3,7 juta ha pada tahun 1993) atau 1 % per tahun.

Ditjen RLPS, Departemen Kehutanan pada tahun 1999/2000 menginformasikan bahwa potensi mangrove di Indonesia adalah 9,2 juta ha, dan 5,3 juta ha di antaranya atau sekitar 57,6 % dari luas hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak, dimana sebagian besar, yakni sekitar 69,8 % atau 3,7 juta ha terdapat di luar kawasan hutan dan sisanya sekitar 30,2 % atau 1,6 juta ha terdapat di dalam kawasan hutan. Sedangkan rehabilitasi hutan mangrove melalui pembangunan plot-plot percontohan penanaman mangrove yang sudah dilaksanakan oleh Ditjen RLPS sampai tahun 2001 hanya sekitar 21.130 ha.


Pelestarian Mangrove di indonesia

Bentuk tekanan terhadap kawasan mangrove yang paling besar adalah pengalih-fungsian (konversi) lahan mangrove menjadi tambak udang/ikan, sekaligus pemanfaatan kayunya untuk diperdagangkan. Selain itu, juga tumbuhnya berbagai konflik akibat berbagai kepentingan antar lintas instansi sektoral maupun antar lintas wilayah administratif.

Secara ideal, pemanfaatan kawasan mangrove harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat tetapi tidak sampai mengakibatkan kerusakan terhadap keberadaan mangrove. Selain itu, yang menjadi pertimbangan paling mendasar adalah pengembangan kegiatan yang menguntungkan bagi masyarakat dengan tetap mempertimbangkan kelestarian fungsi mangrove secara ekologis (fisik-kimia dan biologis). Perlu juga mengembangkan matapencaharian alternatif bagi masyarakat sekitar mangrove dengan mengandalkan bahan baku non-kayu dan diversifikasi bahan baku industri kehutanan dan arang seperti yang terjadi di Nipah Panjang, Batu Ampar, Pontianak. Masyarakat merubah pola konsumsi bahan bakar dari minyak tanah dan arang bakau menjadi arang leban dan tempurung kelapa dan menggunakan tungku hemat energi atau anglo.

Selain hal tersebut diatas di bentuk pula organisasi serta lembaga lembaga konservasi mangrove diantarnya :

1. Subdit Perairan, Ditjen Perlindungan dan Konservasi Alam ( PKA ), Departemen Kehutanan.

Alamat : Gdg. Mandala Wanabhakti, Blok VII, Lt 7. Jln. Gatot Subroto, Jakarta.

2. Yauasan Mangrove

alamat : Jl. Pancoran indah, A III/4, Liga Mas Indah, Jakarta.

3. SEAMEO - BIOTROP (Southeast Asia Regional Center for Tropical Biology)

Alamat : Jl. Raya Tajur, Km 6/P.O. Box 17, Bogor.

4.P3O - LIPI

Alamat : Jl. Pasir Putih No 1, Ancol Timur, Jakarta Utara.

Ada pula Organisasi international, diantaranya :

1. Wetlands International - Indonesia Programe

Alamat : Jl. Arzimar III No . 17, Bogor 16152, P.O Box 254/BOO, Bogor 16002.

2. International society for Mangrove Ecosystems ( IMSE )

Alamat : College of Agriculture, Univ. of the Ryukyus Nishihara, Okinawa 903-01, Japan.



Sumber :

1. http://www.imred.org/?q=content/ekosistem-mangrove-di-indonesia.

2. Noor, Yus Rusila. DKK. " Panduan Pengenalan Mangrove Di Indonesia". Bogor. Desember 1999.

3. www.baligreen.org/vegetasi-mangrove-di-indonesia.html



Pemikiran tentang :

Timeliness....

Search on blog

Translate

Forecast Weather

Rupiah Exchange Rates ( IDR )

Rush hour Blog

Fight To our Earth....Go green

Brighter Planet's 350 Challenge
NonCommercial,Nonprofit. Diberdayakan oleh Blogger.